Kebakaran Pasar Legi Sebabkan Pemkot Solo Kehilangan PAD Rp2 Miliar

Solo, Inako –
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah bakal kehilangan potensi pendatapan asli daerah (PAD) sebesar Rp 2 miliar akibat kebakaran yang melanda Pasar Legi.
Potensi kerugian itu dihitung berdasarkan perhitungan besarnya retribusi yang masuk ke pasar tersebut. Diketahui, pasar itu beroperasi selama 24 jam sehingga mampu menyumbang pendapatan sekitar Rp2 miliar per tahun.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo Subagiyo mengatakan, retribusi Pasar Legi diakui cukup besar dibanding pasar lainnya di Kota Solo. Tercatat ada 244 kios, 795 los di lantai satu, serta 892 los di lantai dua, dan 750 pedagang pelataran.
"Sekitar Rp2 miliar (retribusi). Pasar Legi masuk pasar tradisional kelas satu," kata Subagiyo di Solo, Jawa Tengah, Senin (5/11/2018).
Pembangunan kembali Pasar Legi pasca kebakaran belum lama ini diperkirakan membutuhkan waktu satu tahun. Praktis pendapatan retribusi sekitar Rp2 miliar yang bakal diterima tahun depan ikut hangus mengingat Pemkot Solo membebaskan retribusi pedagang selama pembangunan kembali pasar.
Meski demikian, Pemkot Solo tak khawatir meski pendapatannya berkurang. Sebab masih banyak sumber pendapatan lainnya untuk PAD. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) menegaskan, kepentingan pedagang menjadi prioritas utama. Pemkot Solo berusaha keras agar pasar darurat segera berdiri dengan lapak yang representatif.
"Kalau dibuatkan tenda saja mudah rusak, apalagi jika hujan," ujar Rudy.
Lapak sementara untuk pasar darurat diupayakan dari bahan bahan yang kuat dan tahan lama.
"Urusan lainnya nanti dulu, yang penting pedagang dapat segera berjualan dengan nyaman," ujarnya.
Diperkirakan, pembangunan pasar darurat selesai dua pekan ke depan. Setelah selesai, pembagian lapak diserahkan kepada Dinas Perdagangan untuk mengurusi.
TAG#Pasar Legi, #Solo, #Jateng, #kebakaran, #Kehilangan PAD
198733998
KOMENTAR