Kecanduan Kasino, Seorang Pendeta Di Swiss Terlilit Utang Rp 19 M

Swiss, Inako –
Kelakuan seorang pendeta di Swiss ini tentu tidak pantas untuk diikuti. Pasalnya, kebiasaan yang dilakukannya selama ini jauh dari apa yang seharusnya dimiliki oleh seorang dengan status sebagai pendeta alias pemimpin jemaat.
Surat kabar terkemuka di Swiss Bote der Urschweiz melaporkan, seorang pendeta yang pernah melayani jemaat di paroki Küssnacht di Danau Luzern selama lebih 20 tahun, saat ini tengah mengalami masalah serius akibat kebiasaannya untuk bermain judi kasino.
Menurut pengacara sang pendeta, kliennya itu sedang berhadapan dengan masalah berat karena terlilit hutang akiba kecanduannya mermain judi kasino.
Dalam laporan Selasa (10/7/2018) tentang pendeta yang gemar judi itu, Bote der Urschweiz merilis nominal utang sang pendeta yang kini telah mencapai 1,2 juta euro atau setara dengan Rp 19 miliar.
Meski hingga saat ini, paroki tempat pendeta itu bertugas masih dirahasikan pihak berwenang gereja, namun otoritas gereja setempat dilaporkan sudah turun tangan membantu mengatasi kesulitan sang pendeta dengan menawarkan bantuan.
Dilaporkan, pria itu sebelumnya telah membohongi paroki yang di sekitarnya dengan meminta sumbangan dengan mengatakan bahwa sumbangan tersebut akan ia kirim untuk proyek bantuan ke Afrika.
Sejumlah media di Swiss melaporkan, bahwa beberapa umat paroki kini mempertimbangkan untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap pria itu, meskipun belum ada proses hukum yang dilakukan.
Pihak berwenang setempat dilaporkan semakin jengkel dengan ulah pendeta itu. Pasalnya, ia menolak tawaran untuk mengikuti program terapi pada awal Juni dan malah memilih untuk pergi ke Rusia selama ajang Piala Dunia berlangsung.
Masih menurut media di atas, dari Rusia, pria itu meminta maaf kepada orang-orang yang ia bohongi dan meminta pengampunan.
Meskipun begitu, masih ada anggota paroki yang tidak marah pada pendeta tersebut dan bahkan mereka telah memulai sebuah petisi yang berisi motto "Kami ingin pendeta kami kembali!".
Sementara itu, pengacara dari pendeta yang pernah melayani paroki Küssnacht di Danau Luzern selama lebih 20 tahun itu mengatakan, sang pendeta akan melakukan terapi untuk menyembuhkan kecanduannya setelah dia kembali dari turnamen Piala Dunia di Rusia.
TAG#Judi Kasino, #Terlilit Hutang, #Pendeta, #Swiss
190215198

KOMENTAR