Kedai Kopi Di Kota Bogor Jawa Barat Tumbuh Menjamur

Bogor, Inako –
Kota Bogor, Jawa Barat terus dibanjiri kedai kopi, seiring meningkatnya animo masyarakat kota itu akan minuman kopi. Tercatat hingga awal Desember, keberadaan kedai kopi di kota hujan itu telah mencapai angka 30 buah.
Chrisnayana Deden pendiri Mad Coffee saat ditemui, Minggu mengatakan, kedai miliknya hanya menyajikan kopi hasil produksi masyatakat asli daerah Bogor. Tujuannya agar para penikmat kopi bisa merasakan aroma khas kopi hasil produksi petani kopi Bogor.
Dikatakan, setiap kedai memiliki segmennya masing-masing begitu pula dengan Mad Coffee yang tetap memilih tampil dengan ala ngopi di kebun.
Untuk menahan para tamu berlama-lama di kedai kopi, sambung Deden, tiap kedai kopi di Bogor juga menyediakan layanan jaringan internet gratis (wifi) yang bisa diakses pengunjung selama nongkrong di kedai tersebut.
Harga kopi juga disesuaikan dengan kantong para kaum milenial yakni Rp10 ribu, dan menyediakan kopi yang sudah diblend dengan susu dan es, juga ada kopi seduh tanpa gula bagi penikmat kopi tubruk.
Seperti di Mad Coffee selain menu kopi, juga menyediakan aneka cemilan, seperti roti panggang cokelat bertabur cokelat ceres.
Pengujung juga bisa menghabiskan waktu dengan membaca buku-buku bacaan yang tersedia di mini rak di salah satu sudut ruangan.
Keberadaan kedai kopi juga untuk mempromosikan Kopi Bogor, dan memberdayakan petani kopi agar lebih sejahtera, ujar Chrisnayana yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Kelembagaan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, Kabupaten Bogor.
Kopi Bogor sejak diperkenalkan tahun 2016 keberadaannya semakin mendapat pengakuan tidak hanya di tingkat nasional bahkan internasional.
Pada tahun 2016 lalu, Kopi Bogor asal Desa Cibulao berhasil menyabet juara pertama untuk kompetisi kopi tingkat nasional di Aceh.
Lalu pada tahun 2017, Kopi Landong masuk peringkat tujuh dalam kompetisi di Jakarta. Tahun 2018 Kopi Babakan mendapat peringkat empat di tingkat nasional.
"Ini satu prestasi yang membanggakan mendapat pengakuan di nasional bahkan internasional," katanya.
Belum lama ini dua jenis kopi asal Bogor memenangkan penghargaan Agency for the Valorization of Agriculture Product (AVPA) Gourment Produk di Pameran SIAL Paris, Prancis.
AVPA merupakan organisasi Prancis yang bertujuan membantu para produsen produk pertanian dari seluruh dunia untuk memasarkan produknya di pasar Eropa.
"Kopi Bogor dibawa oleh Nino Fernandez ke Prancis yang merupakan `buyer` (pembeli) kita," kata Krisnayana.
Ketua Kelompok Tani Kopi Gunung Archa asal Kecamatan Sukamakmur, Budi Iran mengaku telah memasarkan produk kopinya ke sejumlah pembeli dari negara lain.
TAG#Kedai Kopi, #KOta Bogor, #Budaya Minum Kopi
190214967
KOMENTAR