Kekayaan Korporasi Jamaah Islamiyah (JI) Fantastis Densus 88 Antiteror Diminta Telusuri

Hila Bame

Sunday, 07-07-2019 | 06:04 am

MDN
Ilustrasi (ist)

Jakarta, Inako

Organisasi  terlarang Jamaah Islamiyah (JI), memiliki tumpukan  dana yang sangat besar sejak dibekukan pada 22 April 2008. Sejak dibekukan JI mulai membangun korporasi jihad. Selain membangun korporasi jihad, teroris JI juga kurang melakukan amaliyah, sehingga pengeluaran korporasi jihad tersebut tidak terlalu besar setiap bulannya,  pungkas Pengamat Teroris Al-Chaidar.

"JI saat ini punya dana yang besar dan belum pernah digunakan untuk amaliyah atau kegiatan terorisme lain, karena pemimpin JI kan sudah tidak ada lagi, Para Wijayanto yang ditangkap kemarin ini seorang pedagang ahli bukan seorang penggagas teror," tuturnya, Sabtu (6/7).

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror diminta untuk menelusuri dan menyita seluruh aset kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) yang jumlahnya dinilai sangat fantastis  sejak organisasi itu dibekukan pada 22 April 2008 lalu.

 


Terduga teroris,  Para Wijayanto yang ditangkap awal juli 2019. di Jatisampurna Bekasi (ist)
 

 

Menurut Al Chaidar, beberapa aset yang dimiliki JI mulai diinvestasikan ke beberapa tempat, untuk memperkuat kekuatan ekonomi JI. Al Chaidar juga mengaku tidak heran jika ada anggota JI yang digaji hingga Rp10 juta-Rp15 juta.

"Tidak heran lagi itu, karena kelompok ini memang fokus membangun kekuatan ekonomi dulu agar kuat untuk menyerang," katanya.

Sebelumnya, Polri membeberkan alasan organisasi teroris Jamaah Islamiyah (JI) bisa bertahan sejak dibekukan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 22 April 2008 lalu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa kader organisasi eks pimpinan Abu Bakar Baasyir tersebut bisa bertahan hingga menggaji kadernya sebesar Rp10 juta-Rp15 juta per bulan karena JI memiliki perusahaan sawit cukup besar di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Simak juga video InaTV jangan lupa "klik Subscribe" agar terus terhubung dengan info terkini lainnya.

TAG#Densus88

190215780

KOMENTAR