Kelompok Dokter Jepang: ‘Olimpiade Tokyo Dapat Menyebabkan Krisis Kesehatan’

Binsar

Friday, 28-05-2021 | 09:01 am

MDN
Seorang pekerja medis menerima dosis vaksin virus corona COVID-19 di Tokyo Medical Center, Tokyo, Jepang, Rabu (17/2/2021)  [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Kepala persatuan dokter Jepang pada Kamis menyerukan pembatalan Olimpiade Tokyo, yang akan dimulai dalam waktu kurang dari dua bulan. Menurut mereka, pementasan pertandingan akan "sangat berbahaya" karena Jepang sudah menghadapi gelombang keempat infeksi virus korona.

Dengan perkiraan masuknya hampir 100.000 atlet, staf, dan ofisial Olimpiade dan Paralimpiade, Naoto Ueyama, ketua Persatuan Dokter Jepang, memperingatkan bahwa "semua jenis strain mutan virus yang ada di berbagai tempat akan terkonsentrasi dan dikumpulkan di sini."

Pada konferensi pers di Tokyo, dia berkata, "Kami tidak dapat menyangkal kemungkinan bahkan jenis virus yang sama sekali baru berpotensi muncul" dan menyebar ke seluruh dunia dari ibu kota Jepang jika Olimpiade dan Paralimpiade diadakan musim panas ini.

Serikat buruh yang dipimpin Ueyama adalah salah satu dari banyak kelompok kecil yang mewakili dokter di Jepang, tetapi penentangannya yang kuat mencerminkan pandangan publik Jepang secara keseluruhan tentang Olimpiade.

 

Seorang dokter Jepang, yang juga Wakil Direktur  Rumah Sakit Okayama, Kenji Imajo mengingatkan kalangan muda usia 30 tahunan soal bahaya Covid-19  [ist].


Desakan penyelenggara Olimpiade Tokyo untuk terus maju meskipun pandemi telah memicu sentimen negatif terhadap pertandingan tersebut karena Tokyo dan beberapa daerah lain di negara itu berada dalam keadaan darurat sejak akhir April karena lonjakan infeksi yang didorong oleh penyebaran varian baru dari virus.

Sebuah komentar dari Wakil Presiden Komite Olimpiade Internasional John Coates selama konferensi pers online minggu lalu mengatakan bahwa pertandingan akan dibuka pada 23 Juli meskipun Tokyo dalam keadaan darurat COVID-19 telah menyebabkan badai api.

Menjelaskan sistem perawatan kesehatan di prefektur barat Osaka seperti dalam "keadaan runtuh," kata Ueyama di Klub Koresponden Asing Jepang bahwa sumber daya medis terkuras di seluruh negeri, membuat dokter dan perawat kelelahan.

Mengingat bahwa Jepang tertinggal jauh di belakang negara-negara maju lainnya dalam tingkat vaksinasi dan tes reaksi berantai polimerase, dia mengatakan tuan rumah Olimpiade akan "tidak bertanggung jawab sehubungan dengan para atlet."

KOMENTAR