Kelompok Wanita Tani Hulu Sungai Tengah Kembangkan Pertanian Organik

Binsar

Monday, 18-03-2019 | 14:34 pm

MDN
Ilustrasi Pertanian Organik [ist]

Barabai, Inako –

Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Mahang Matang Landung, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan mengikuti penyuluhan tentang pemanfaatan bahan organik untuk pertanian yang diselenggarakan oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pandawan, Jumat pekan lalu..

Penyuluh Pertanian Nor Sabah Al Isnaini memaparkan, kegiatan itu dilaksanakan atas keinginan para anggota KWT.

“kegiatan itu dilaksanakan atas keinginan para anggota KWT,” katanya.

Nor menjelaskan, kegiatan itu diisi dengan dua macam pelatihan, yaitu pembuatan pupuk kompos yang diikuti oleh KWT Teratai dan Pembuatan Petisida Nabati yang diikuti oleh KWT Melati.

"Kami bersama-sama mencoba membuat 100 Kg pupuk kompos dengan komposisi Kotoran Sapi 60 kg, Sekam 30 kg, Bekatul 10 kg, EM4 100 ml, Gula 100 gram, dan Air 5 liter," papar penyuluh yang baru dua bulan membina desa tersebut.

Untuk Pestisida Nabati, sambung Nor, pihaknya membuat insektisida larutan daun sirsak dengan komposisi daun sirsak 100 lembar, bawang putih 100 gram, deterjen 15 gram, dan Air 5 liter.

Sementara itu, petugas pengamat hama penyakit (PHP) Kecamatan Pandawan, Sri Sumiati SP mengakui, kegiatan itu sangat positif guna meningkatkan pengenalan terhadap bahan-bahan organik yang dapat dimanfaatkan di bidang pertanian.

"Pemanfaatan bahan-bahan organik dapat mendukung usaha dalam menekan tingkat resistensi atau kekebalan hama penyakit terhadap bahan kimia," ujarnya.

Ia mengaku, kegiatan ini sangat sesuai dengan kebutuhan ibu-ibu, hal ini berkaitan dengan kepedulian mereka terhadap hasil pertanian mereka yang aman dan sehat untuk dikonsumsi.

“Terbukti dari tingkat kehadiran peserta yang cukup tinggi, dari KWT Teratai dihadiri 30 orang anggota dan KWT Melati dihadiri 35 orang angota,” akunya.

Sementara itu, ketua KWT Teratai, Waginah, menyampaikan ketertarikannya untuk menerapkan ilmu pertanian organik tersebut. Meskipun baru dan belum berpengalaman, dia optimis dapat melakukannya.

"Sepertinya kami semua bisa menerapkan dan membuat bahan-bahan dari organik itu. Karena bahanya banyak tersedia, murah dan membuatnya relatif mudah,” katanya.

KOMENTAR