Keluarga Besar Almarhum Muhammad Mami, Cing Marpuah Karang Tengah Kota Tangerang, Ke Makam Saat Idul Fitri 1441 H

Ismail

Monday, 25-05-2020 | 11:00 am

MDN
Keluarga Besar Alm Muhammad Mami, photo kiriman Paldi

 

Karang Tengah, Inako

 

Di awal bulan Ramadhan serta beberapa hari menjelang hari raya Idul Fitri, masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan untuk ziarah kubur, mengunjungi makam orang tua atau sanak saudaranya.

 

Lantas, sejak kapan tradisi ini terpelihara? Apa pula yang mendasari nenek moyang melakukan ritual tersebut? Serta, bagaimana ritual tersebut bisa mempengaruhi kehidupan manusia?

Di kebudayaan klasik Yunani dan Romawi kuno, ziarah kubur dikenal istilah memento mori, yang secara harfiah berarti ‘ ingatlah akan kematian ’.

Walaupun ditengah pandemi Covid-19 dan adanya aturan physical distancing serta sosial distancing, namun warga masih mendatangi pemakaman untuk melakukan ziarah kubur ke makam orang tua yang sudah meninggal.

BAC AJUGA:    

Ngariung Doa Bersama Akhir Puasa di desa Patrasana Tangerang Banten

Salah satunya, keluarga besar Almarhum Muhammad Mami Kota Tangerang tetap melakukan ziarah kubur selepas Sholat Ied. 

Bukan hanya sendiri-sendiri, namun sebagian besar peziarah datang bersama keluarga besarnya.

Salah seorang peziarah makam keluarga dari Istri A. Saifulah beserta anak anaknya dari rawa belong mengatakan, ziarah kubur makam keluarga saat idul fitri sudah menjadi tradisi, sehingga dia bersama keluarga besarnya tetap datang untuk berziarah di makan keluarga.

"Sudah tradisi, aneh rasanya kalau saat lebaran tidak ziarah ke makam," tutur Saifullah, Senin (25/5/2020).

Terlebih selama satu tahun, dia jarang berziarah ke makam kedua orang tua istrinya karena alasan kesibukan mencari nafkah.

"Hanya setahun sekali ziarah bersama keluarga besar," katanya.

BACA JUGA:  

5 Manfaat Air Kelapa Muda Bagi Tubuh

Hal sama dikatakan Endang Gunawan, adik dari Cing Marpuah menurutnya mendatangi makam keluarga sudah menjadi tradisi yang diwariskan turun temurun dan jangan pernah ditinggalkan bagi kita yang masih berada di dunia (yang masih hidup). 

"Memang mendoakan orang yang sudah meninggal bisa di mana saja. Tapi terasa kurang Afdal kalau tidak datang ke makamnya," ujarnya.

Baik Saifullah maupun Endang Gunawan mengaku tahu dengan adanya pandemi covid-19.

Dia sangat senang, lantaran lebaran kali ini dapat bertemu dengan beberapa keluarga adik adiknya, Setiap lebaran pasti menjadi momen paling spesial bagi Cing Marpuah. Seperti tahun lalu, Cing Marpuah menghabiskan hari Lebaran di rumah, ziarah ke makam orang tuanya. ‘’Kalau lebaran sekarang, ziarah ke makam orang paling spesial dalam hidup saya. Ibu dan Bapak,’’ tutur nya.

"Yang penting pake masker," ucapnya.

Redaksi Ismail Marjuki
Reporter Ismail & Keluarga

KOMENTAR