Kembangkan Sektor Perikanan, Pemkot Ambon Tandatangani MoU Dengan Investor Jepang

Binsar

Thursday, 23-05-2019 | 08:08 am

MDN
Aktivitas pedagang ikan di salah satu pusat penjualan ikan di Ambon [ist]

Ambon, Inako –

Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menandatangani MoU dengan Investor Jepang yakni PT Kreasi Himono Indonesia terkait penyewaan fasilitas perikanan di lokasi pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Eri Kecamatan Nusaniwe Ambon.

“MoU yang dilakukan antara Pemkot dan PT Kreasi Himono Indonesia terkait sewa fasilitas perikanan di kawasan PPI Eri, untuk proses produksi perikanan,” kata Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, di Ambon, Rabu (22/5/19).

Keputusan PT Kreasi Himono Indonesia untuk berinvestasi di Ambon, kata Richard, merupakan peluang yang sangat baik, karena kualitas perikanan terbaik dan fasilitas pendukung di Ambon lebih baik dibandingkan daerah lain di provinsi Maluku.

Richard menjelaskan, investasi ini tepat karena karena sumber bahan baku bukan hanya berasal dari Ambon, tetapi juga kabupaten sekitar mengingat teritori penangkapan perikanan yang terbatas yakni sejauh 4 mil laut.

"Bahan baku bisa diperoleh dari wilayah sekitar Ambon didukung akses transportasi yang lancar antar daerah, sehingga investasi dipastikan akan berjalan dengan baik guna proses pengiriman perikanan ke Jakarta maupun kota lainnya di Indonesia," ujarnya.

Direktur PT Kreasi Himono Indonesia Elisina Norimarna menyatakan, MOU yang dilakukan dengan Pemkot Ambon dalam bentuk sewa lokasi untuk produksi perikanan, tetapi prosesnya dilakukan sendiri.

Produk perikanan yang akan diproduksi seperti himono yakni salah satu jenis ikan kering maupun perikanan lainnya khas Jepang, yang nantinya akan dikirimkan ke Jakarta maupun kota lain di Indonesia.

"Sesuai rencana prosesnya produksi akan dimulai pekan depan, menggunakan tenaga sendiri tanpa dibantu pemerintah, dan sesuai rencana kita juga akan memperkerjakan masyarakat sekitar kawasan PPI Eri guna proses pemberdayaan masyarakat," katanya.

Ia menjelaskan kota Ambon menjadi pilot project selama satu tahun dengan melakukan riset pemasaran produk, sambil melihat animo dan potensi perikanan di Maluku.

"Kita akan melihat pasokan komoditi perikanan disertai permintaan tinggi maka akan dilanjutkan, jangan sampai pasaran ada tetapi komoditi tidak ada juga percuma," ujarnya.

KOMENTAR