Kembangkan Ternak Sapi, Pemprov Sultra Gandeng DKI Jakarta

Binsar

Tuesday, 29-01-2019 | 10:17 am

MDN
Ilustrasi Peternakan Sapi [ist]

Kendari, Inako –

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), akan menggandeng Pemprov DKI Jakarta guna mengembangkan sektor pertaniannya khususnya ternak sapi.

Kepala Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik Setda Sultra, Harmin Ramba, di Kendari, Senin mengatakan, saat ini rencana kerja sama tersebut sedang dalam proses penjajakan antara pemerintah kedua provinsi.

Ia mengaku, pihaknya baru saja diundang khusus pemerintah DKI Jakarta untuk membahas tindak lanjut dari rencana kerja sama itu agar segera terealisasi pada 2019 ini.
     
"DKI Jakarta memiliki anggaran yang sangat besar tetapi mereka tidak memiliki lahan untuk kembangkan ternak sapi, sementara kita memilikim lahan luas untuk kawasan peruntukan pengembangan ternak sapi, dan itu milik Pemprov Sultra," kta harmin.
   
Ia menyebutkan, lahan pengembangan ternak sapi yang tersedia tersebut terletak di Desa Wawolemo, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe seluas 544 hektare.
     
Menurut Harmin, kerja sama bidang pengembangan ternak sapi itu adalah awal atau permulaan, karena tidak menutup kemungkinan kedepan akan dikembangkan lagi ker sama di sektor lain pedrsama Pemprov DKI.
     
"Kerja sama ini, terdiri antara kedua pemerintah provinsi dan ada antar badan usaha masing masing daerah, yakni BUMD DKI yang menangani pembelian sapi dan BUMD Sultra yang nantinya ditunjuk untuk menangani penjualan sapi dalam jumlah besar. 
   
Menurut Harmin, dalam sehari Jakarta butuh sekitar 700 ekor sapi, sehingga kedepan Sultra akan menjadi salah satu daerah penyuplai kebutuhan daging sapi di DKI melalui kerja sama itu.
     
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, Muhammad Nasir, mengatakan, dari luas kawasan 544 hektare itu, yang sudah diolah areal peternakannya lengkap dengan sarana pendukung baru 150 hektare.
   
"Baru sekitar dua tahun ini kami kelola untuk penggembalaan sapi sekitar 150 hektare dari total luas seluas 544 hektare. Lahan itu merupakan milik Pemprov Sultra," kata Muhammad Nasir.
     
Ia mengatakan, saat ini di kawasan peternakan tersebut sudah ada 150 ekor sapi indukan yang dikembangkan untuk menghasilkan bibit sapi.
     
"Kawasan ini memang difungsikan untuk sentra pengembangan atau sentra produksi bibit sapi. Selain itu, juga sebagai tempat peggemukan sapi untuk sumber pedaging," katanya.
     
Menurut Nasir, untuk mendukung pengemukan dan sumber bibit sapi maka dikawasan itu juga telah ditanam berbagai jenis rumput untuk pakan ternak sapi.
   
"Ada lima jenis rumput yang telah kami tanam. Sehingga kedepan ditempat itu juga menjadi sumber bibit rumput pakan ternak bagi yang ingin menembangkan rumput pakan ternak sapi" katanya.

KOMENTAR