Kemendag Promosi Pakaian Pria di Los Angeles

Binsar

Monday, 16-07-2018 | 15:54 pm

MDN
Ilustrasi [ist]

Jakarta, Inako – 

Promosi pakaian pria asal Indonesia ke Amerika Serikat semakin gencar dilakukan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indoensia. Hal itu paling tidak dapat dilihat dari upaya kemenyerian itu melakukan promosi ke Los Angeles baru-baru ini. 

Untuk diketahui, dalam rangka memperluas pangsa pasar di Amerika, baru-baru ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI bekerja sama dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles melakukan tour motor (UnionRide) 2018 di Pantai Barat negara Paman Sam itu.

Kepala ITPC Los Angeles Antonius Budiman mengatakan, tour motor tersebut merupakan kerja sama dengan Unionwell yang merupakan produk pakaian dengan aksen khas Indonesia dan Unity. Perjalanan tour tersebut dimulai dari LA, Las Vegas, Grand Canyon, Joshua Tree, Venice Beach, dan kembali ke LA.

"Tur UnionRide merupakan bagian dari rangkaian strategi promosi Unionwell di AS. Kami berupaya memperluas pasar pakaian pria di AS memasuki pasar komunitas pecinta budaya motor dan seni jalanan (street art)," kata Antonius, Minggu kemarin.

Unionwell merupakan produk pakaian jalanan (streetwear) dengan aksen khas Indonesia yang dikemas secara vintage sehingga membuat Unionwell berbeda dengan produk semacam lainnya di pasaran. Tur UnionRide diramaikan dengan motor Harley Davidson, Triumph, dan Motoguzzi, serta mobil Dodge Charger dan GMC Yukon.

"Produk Unionwell memiliki desain yang sangat erat dengan gaya subkultur motor klasik dan muscle car AS. Pendekatan ini dilakukan sebagai upaya promosi penjualan secara tidak langsung (soft selling) sekaligus membangun citra merek Unionwell," kata Antonius.

Salah satu pendiri Unionwell Yudhi Febriantono, menambahkan bahwa tur UnionRide ini dilakukan untuk memahami gaya hidup dan tren pasar pakaian pria di AS, khususnya yang bersentuhan dengan budaya motor.

Antonius menambahkan, keunikan sebuah merek dapat menjadi daya saing dan nilai tambah yang membuat barang tetap kompetitif di pasar pakaian Amerika Serikat, meskipun terjadi kenaikan harga.

Tekstil dan pakaian merupakan ekspor utama Indonesia ke AS yang nilainya mencapai 5,5 miliar dolar AS pada tahun 2017. Selama ini, Indonesia berperan sebagai produsen untuk private label di AS. Namun, jika merek lokal dapat menembus pasar internasional, maka produsen akan memiliki independensi untuk menentukan harga dan keuntungan.

 

KOMENTAR