Kemensos: Ciprat Batik Di Hari Batik, Warisan Agung Budaya Indonesiae

"Batik ciprat- adalah tema yang diangkat Kemsos-Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial pada Hari Batik Nasional 2 Oktober 2018"
Jakarta, Inako
Membatik dan memakai batik adalah symbol pengakuan budaya tulen bangsa Indonesia. Pengakuan(recognize) tentunya tdak hanya di bibir semata. Serta merta meninggalkan budaya tetangga, mencuatkan pengakuan lebih hakiki budaya Indonesia, pada perspektif yang lain.
Semata-mata bersuara pada hari batik nasional tanpa perbuatan, adalah pengingkaran terhadap agungnya budaya luhur Indonesia yang didukung badan dunia sekelas UNESCO.
Apresiasi tetap diberikan kepada Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabililitas (C) Kartini Temanggung turut memperingati hari batik nasional. Acara dikemas dengan membatik bersama penerima manfaat (PM) pada Selasa 2 Oktober 2018.
"Kami ingin mengangkat budaya batik sebagai warisan budaya adari manusia yang hidup di Indonesia untuk budaya lisan dan nonbendawi yang ditetapkan UNESCO," kata Kepala BBRSPDI, Murhardjani.
Pengakuan UNESCO terhadap batik membawa pengaruh besar bagi perkembangan batik di Indonesia. Menurut dia, hal itulah yang memicu pihaknya senantiasa melestarikan nilai-nilai batik di BBRSPDI.
Murhardjani mengatakan, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial yang fungsinya sebagai Center of Excellent untuk layanan Program Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas (Progres PD), maka membatik dipilih sebagai salah satu keterampilan bagi penyandang disabililitas intelektual.
Jenis keterampilan membatik yang dimiliki BBRSPDI adalah batik ciprat. Penamaan batik ciprat itu karena salah satu prosesnya dilakukan dengan mencipratkan cairan malam atau lilin ke lembar kain yang sudah dibentangkan.
Batik ini memiliki corak dan bentuk yang unik serta permainan warna yang menonjol.
"Yang istimewa adalah batik ini dikerjakan oleh penyandang disabilitas intelektual di bawah bimbingan tenaga ahli," ujar Murhardjani.
Membatik bersama yang diadakan di Instalasi Produksi BBRSPDI ini turut dihadiri Wakil Bupati Temanggung , Heri Ibnu Wibowo .
Pihaknya merasa penting untuk turut terlibat dalam pengembangan dan pemasaran produk batik ciprat BBRSPDI. "Kami Pemerintah Daerah sangat bangga dan apresiasi dengan ini. Saya salut dan siap untuk mendukung," katanya sembari turut serta membuat corak batik bersama para PM BBRSPDI pada kain sepanjang 30 meter.
Demikian juga Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Temanggung, Ronny Nurhastuti mengaku siap menjembatani hasil produk batik ciprat dengan pasar melalui event Temanggung Fair yang menyediakan space khusus bagi produk disabilitas untuk dilelang. "Pada awal dan akhir kegiatan kami siapkan secara khusus untuk pemasaran produk batik ciprat," pungkasnya.
TAG#Kemsos, #Hari Batik Nasional
198737393
KOMENTAR