Kepala Dispar Gunung Kidul Minta Pedagang di Objek Wisata Tidak Menaikkan Harga Secara Tidak Wajar

Binsar

Friday, 31-05-2019 | 10:09 am

MDN
Salah satu objek wisata ladang jagung yang viral di Gunungkidul, DIY [ist]

Gunung Kidul, Inako –

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Asti Wijayanti mengatakan, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, telah mengingatkan para pedagang di berbagai objek wisata yang ada di daerah itu, untuk tidak menaikkan harga secara tidak wajar terhadap semua dagangan dan pelayanan lainnya yang ada di lokasi itu, saat libur Lebaran.

Permintaan itu dimaksudkan untuk menjaga citra pariwsiata di daerah Yogyakarta yang berpotensi tercoreng oleh ulah oknum pedagang yang ingin meraup keuntungan dengan menaikkan harga barang jualannya di atas kewajaran.

"Kami sudah layangkan surat agar mereka (pedagang, red.) tidak aji mumpung. Pedagang harus memasang daftar harga yang jelas pada barang yang dijual," kata Asti, di Gunung Kidul, Jumat.

Ia mengatakan daftar harga yang dipajang, akan memudahkan wisatawan membeli barang yang diinginkan.

Ia mengatakan adanya sejumlah kasus yang biasanya pedagang lakukan dengan mematok harga tidak wajar.

"Dengan kejelasan daftar harga wisatawan bisa melihat langsung. Harapannya perdagangan agar tidak 'nuthuk' (mematok tinggi) harga barang," katanya.

Selain hal itu, pihaknya akan melakukan pengawasan pos retribusi menyusul adanya kasus pemungutan retribusi lebih dari sekali di lokasi objek wisata.

Ia mengaku belum bisa menyelesaikan masalah tersebut. Namun, pihaknya akan melibatkan kelompok sadar wisata (pokdarwis) dalam menarik retribusi.

"Belum ada titik temu dengan kelompok pariwisata untuk menyelesaikan masalah itu. Kita usahakan setelah Lebaran tak ada tarikan (pemungutan, red.) retribusi lagi (di lokasi yang bermasalah, red.)," kata dia.

Ia berharap, aktivitas libur wisatawan di berbagai objek wisata Gunung Kidul bisa berjalan baik. Pemerintah setempat tidak menyediakan agenda khusus menyambut wisatawan, akan tetapi setidaknya akan ada hiburan berupa pentas kesenian tradisional di kawasan wisata pantai.

"Istilahnya biar wisatawan bisa merasa dihargai," kata dia.

Dispar Gunung Kidul menargetkan kunjungan 172 ribu wisatawan pada libur Lebaran 2019. Dari jumlah itu, diharapkan bisa mendulang pendapatan asli daerah (PAD) Rp1,3 miliar. Target tersebut lebih rendah dari capaian tahun sebelumnya, yakni 430 ribu kunjungan wisatawan dengan PAD Rp3,4 miliar.

KOMENTAR