Kerajinan Suku Badui, Diminati Warga Vietnam

Binsar

Tuesday, 17-07-2018 | 06:00 am

MDN
Kerajinan Suku Badui, Banten [ist]

Lebak, Inako –

Di luar dugaan, produk kerajinan masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten ternyata diminati warga Vietnam. Hal itu dibuktikan dengan adanya sejumlah produk asal Badui yang telah dikirimkan ke negara ini.

"Kami senang ternyata produk kerajinan Badui diminati masyarakat Vietnam tentunya ini menjadi peluang pasar baru," kata Ketua UKM DQ Baraya, Endoh Mahfudoh di Lebak, Senin.

Menurut Endoh, permintaan pasar di negara Vietnam sangat tinggi. Karena itu, pihaknya ingin menjawab permintaan itu dengan menggelar pameran guna mempromosikan produk kerajinan suku Badui, seperti yang dilakukan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Provinsi Banten saat ini.

Endoh menilai, produk kerajinan masyarakat Badui memiliki keunggulan tertentu yang tidak dimiliki suku lain. Keunggulan itu, katanya, terletak dalam hal keunikan alami dari produk itu.

Menurut Endoh, BKPM Provinsi Banten menunjuk UKM DQ Baraya memperkenalkan produk-produk kerajinan masyarakat Badui ke negara Vietnam.

Produk kerajinan masyarakat Badui antara lain: kain tenun, souvenir, aksesoris, lomar, selendang, tas koja, batik Badui. Selain itu juga batik pakaian Lebak dan batik Banten.

"Kami sangat terbantu produk kerajinan masyarakat Badui menembus pasar Vietnam itu," katanya menjelaskan.

Endoh mengatakan, saat ini permintaan kerajinan masyarakat Badui cenderung meningkat hingga menembus pasar mancanegara.

Kebanyakan mereka membeli produk kain tenun dan selendang karena memiliki pola, warna, dan pengerjaan yang khas dan umumnya mengandalkan bahan alami untuk pewarnaan kain.

Tenun Badui memiliki 17 motif antara lain jenis tenun poleng dengan Corak Hisueng, Kacang Herang, Paul, Mursadam, Pepetikan, Magrib, Capit Hurang, Lepeut, dan Gula Aseng.

Suku Badui, Banten [ist]

 

Motif tenun Suat dengan jenis Sungket, Samata, Adu Mancung, dan Sabuk Beureum. Serta, motif Aros dengan jenis Kembang Saka, Cikur, Anggeus dan Awi Gede.

"Semua produk kerajinan Badui dikerjakan secara manual sehingga memiliki keaslian dan alami," katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Aneka Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Sutisna mengatakan pemerintah daerah mengoptimalkan pembinaan kepada perajin masyarakat Badui untuk meningkatkan kualitas dan motif tenun melalui pelatihan, hingga studi banding ke luar wilayah Banten.

KOMENTAR