Ketidakadilan Bisa Menjadi Pemicu Tindakan Kekerasan

Jakarta, Inako
Anggota Dewan Pembina Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Rikar Bagun mengatakan, ketidakadilan bisa menjadi pemicu dari suatu tindakan kekerasan. Karena itu, jika kita hendak mencegah atau menghapus kekerasan di tengah masyarakat, maka salah satu caranya adalah dengan menciptakan keadilan sosial dalam masyarakat itu sendiri.
“Spiral kekerasan disebabkan ketidakadilan dan ketidakadilan adalah kekerasn yang pertama. Karena itu, jika kita ingin mencegah kekerasan, maka yang pertama dilakukan adalah menciptakan keadilan,” jelas Rikard, saat menyampaikan pikiran dalam diskusi kelompok dalam rangka Peringatan Hari Hak Asasi Manusia, yang diselenggarakan oleh BPIP, di Kantor Wakil Presiden, Jl. Veteran III, Jakarta, Selasa (10/12).
Diskusi kelompok ini merupakan yang kedua yang diselenggarakan BPIP di bulan Desember ini. Pekan sebelumnya, lembaga ini menyelenggarakan diskusi serupa di Hotel Santika Slipi, Jakarta Barat.
Diskusi yang mengangkat tema Mewujudkan Negara yang Damai dan Toleran untuk Indonesia yang lebih Maju itu, dihadiri sejumlah tokoh penting dari BPIP sendiri. Tokoh dimaksud antara lain, Try Sutrino, Said Aqil Siradj, Sudhamek, Andreas Anangguru, Romo Benny Susetyo, Rikard Bagun dan Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia.
Keadilan, kata Rikard, dapat dicapai dengan dua pendekatan yakni pendekatan struktural dan kultural. Secara struktural, keadilan hanya bisa tercipat apabila para pemimpinnya menjalankan kekuasaan secara adil dan tidak korupsi.
Sementara secara kultural, keadialan bisa terwuud jika segenap elemen bangsa berusaha membangun budaya malu untuk melakukan korupsi sehingga rasa keadilan dalam masyarakat bisa bertumbuh dengan baik.
190215860
KOMENTAR