Ketum PBNU: “Halal Bihalal Tradisi Asli Indonesia”

Jakarta, Inako
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU, KH Said Aqil Siroj mengatakan tradisi halal bihalal merupakan tradisi asli Indonesia yang sudah digelar sejak lama. Tradisi ini dimulai saat Presiden Pertama Indonesia, Soekarno ingin mengumpulkan warga untuk melakukan silaturahmi.
Saat itu Bung Karno meminta saran KH Wahab Hasbullah, salah satu tokoh NU, untuk memberikan nama acara ini.
"Saat Bung Karno ingin mengadakan silaturahmi, KH Wahab mengusulkan namanya adalah Halal Bihalal. KH Wahab Hasbullah itu adalah kakek mas Rommy," kata Said Aqil saat memberikan sambutan dalam acara halal bihalal sekaligus syukuran ulang tahunnya yang ke-65 di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa malam (3/7/2018).
KH Wahab sendiri menurut KH Said merupakan sosok pejuang yang cerdas. Hal ini misalnya diperlihatkan dengan menciptakan lagu Yalal Wathon, yang berisi ajakan berjuang dengan menggunakan bahasa Arab. Sehingga tidak mudah dimengerti penjajah. Setelah menyanyikan lagu itu para pejuang mempunyai semangat yang berlipat.
Acara halal bihalal ini dihadiri sejumlah tokoh nasional seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla, Alwi Shihab, Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy, sejumlah Menteri Kabinet Kerja, antara lain, Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wakil Menteri Luar Negeri A.M Fachir, serta Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Sosial Idrus Marham. Perwakilan negara sahabat, seperti Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik dan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guérend, juga turut berbaur dengan undangan.
TAG#PBNU, #Halal Bihalal, #Said Aqil Siradj, #Ulang Tahun
190232100
KOMENTAR