Khofifah Minta Muslimat NU Tangkal Hoaks

Binsar

Monday, 11-03-2019 | 09:21 am

MDN
Menkominfo dan Khofifah Ajak Muslimat NU Tangkal Hoax [ist]

Nganjuk, Inako –

Para Muslimat NU khususnya yang ada di Jawa Timur diminta berperan dalam memerangi hoaks dan dan ujaran kebencian yang semakin marak beredar di masyarakat, baik di perkotaan, maupun di perkampungan.

Permintaan itu disampaikan Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, saat menghadiri Harlah ke-73 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Deklarasi Anti Hoaks dan Penandatanganan MoU antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dengan PP Muslimat NU di Depan Masjid Desa Gempol, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Minggu (10/3/2019).

“Ada hal yang patut diwaspadai meluasnya hoaks dan ujaran kebencian. Contohnya ada ibu-ibu di Jabar dari rumah ke rumah menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian. Yang seperti ini tidak hanya di kota dan ini mengganggu integrasi bangsa,” ujarnya.

Salah satu cara menangkal hoaks dan ujaran kebencian, kata Khofifah, adalah dengan melakukan MoU antara Menteri Kominfo Rudiantara dengan PP Muslimat NU. 

Menurutnya, kegiatan ini adalah forum pertama yang diselenggarakan Muslimat NU saat dirinya menjadi Gubernur Jatim.

“MoU ini menjadi bentuk kepedulian dari Menkominfo terhadap maraknya peredaran berita hoaks dan ujaran kebencian di perkampungan,” tandas Khofifah.

Pada kesempatan yang sama, Rudiantara mengatakan, hoaks atau konten negatif memiliki berbagai macam jenis seperti berita palsu, fitnah dan ghibah. Sebagai contoh, yang punya informasi tidak senang, kemudian disebar-sebarkan itu tidak benar. Tak hanya itu, ada juga konten negatif yang berupa namimah atau sifatnya mengadu domba.

“Yang bisa dilakukan untuk menangkal konten negatif adalah mengecek sumber informasi, kontennya, serta konteks dan waktunya juga harus dilihat,” katanya.

 

KOMENTAR