Kilas Balik Saat Sri Mulyani Terpilih sebagai Menteri Terbaik Dunia

Sifi Masdi

Thursday, 20-12-2018 | 22:27 pm

MDN
Menteri Keuangan Sri Mulyani didaulat sebaga menteri terbaik dunia [ist]

Jakarta, Inako

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mungkin tidak akan pernah lupa apa yang terjadi atas dirinya pada bulan Februari 2018 lalu. Wanita yang akrab disapa Ani itu berhasil menyabet gelar menteri terbaik, bukan cuma se-Indonesia, bukan juga se-Asia, tapi sedunia.

Penghargaan bergengsi itu didapatkannya pada gelaran World Government Summit yang diselenggarakan di Dubai, Uni Arab Emirates, 11 Februari 2018 lalu. Pada gelaran tersebut Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Terbaik di Dunia (Best Minister in the World Award), dan menjadikannya sebagai wakil negara Asia yang bisa menyabet gelar bergengsi tersebut.

World Government Summit merupakan pertemuan tahunan yang melibatkan segenap pemimpin pemerintahan dari seluruh dunia dalam suatu forum dialog global tentang proses pemerintahan dan kebijakan publik serta kaitannya dengan teknologi, inovasi, dan topik lain. World Government Summit dihadiri lebih dari oleh lebih dari 4000 peserta dan 90 pembicara dari 150 negara dan lembaga internasional.

Ada delapan calon penerima penghargaan yang bersaing dengan Sri Mulyani, namun pada gelaran dunia ini Sri Mulyani berhasil memikat para juri dari lembaga independen Ernst & Young. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung merespon penghargaan yang diraih anak buahnya itu. Jokowi mengatakan seluruh masyarakat bangga dan menunjukkan pengelolaan ekonomi Indonesia dalam kondisi yang baik. Penilaian tersebut mempertimbangkan kondisi ekonomi makro, fiskal, serta pengelolaan APBN yang kredibel.

"Tentu saja seluruh masyarakat bangga dan kita sadar bahwa pemilihan menunjukkan bahwa manajemen ekonomi makro kita, pengelolaan ekonomi makro, pengelolaan fiskal kita, pengelolaan APBN itu pada posisi yang track-nya benar, yang hati-hati, yang sangat efektif," ujar Jokowi.

Jokowi menambahkan, pengakuan dunia kepada salah satu menterinya di Kabinet Kerja menjadi kebanggaan Indonesia.

"Ini pengakuan dunia dan hanya satu orang menteri. Saya kira semuanya bangga," ujar Jokowi.

Bahkan pada salah satu Sidang Kabinet Paripurna Februari lalu, Jokowi menyempatkan untuk menyalami langsung Sri Mulyani di depan para jajaran staff dan menterinya. Orang nomor satu di Indonesia ini juga langsung menghampiri Sri Mulyani yang duduk di sisi sebelah kiri dari mimbar sambutannya.

"Tak salami dulu," kata Jokowi sambil menghampiri Sri Mulyani.

Namun harus diakui, tidak semua pihak memberi ucapan selamat kepada Sri Mulyani, yang dinobatkan sebagai menteri terbaik dunia. Ada saja yang iri. Ekonom Senior Rizal Ramli mempertanyakan penghargaan yang disabet Sri Mulyani. Sebab dia melihat kondisi ekonomi masih stagnan, pertumbuhan ekonomi di 2017 hanya 5,07%.

"Ini kondisi ekonomi (masih) melemah, rakyat semakin tertekan tapi malah dapat award," tuturnya.

Dia juga mempertanyakan parameter yang dipakai lembaga Ernst and Young dalam menentukan pemenangnya. Menurut pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu parameternya tidak jelas

"Ya coba lihat saja parameternya yang bikin EY, itu perusahaan akuntan bagus, auditor bagus, tapi enggak ngerti makro ekonomi, tidak ngerti governance. Indikator keberhasilannya suksesnya memotong utang 50%. Itu ngibulin rakyat Indonesia bahwa utang Indonesia diturunkan 50%, lah wong naik. Lalu kemiskinan turun 4%, padahal hanya turun 1%," terangnya.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon juga ikut melontarkan sindiran kepada gelar yang disabet Sri Mulyani. Dia menyindir gelar tersebut lewat kicauannya di Twitter.

"Kok bisa jadi menteri keuangan terbaik ketika target tak ada yang tercapai. Pertumbuhan pajak (kurang bagus), subsidi dicabuti, impor naik, utang melonjak," kicaunya.

Bahkan kicauan Fadli sempat mengegerkan Twitter, tercatat hingga pukul 12.11 WIB, tweet yang di post Fadli pagi hari itu sudah di-retweet lebih dari 600 kali dan ada lebih dari 500 komentar.

 

 

 

KOMENTAR