KNTI Lombok Timur Keluhkan Sulitnya Akses Nelayan mendapatkan BBM

Jakarta, INAKORAN
Persoalan BBM subsisdi untuk Nelayan Indonesia dan khususnya Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) kawasan Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masih mengalami kendala dalam mengakses BBM yang menjadi tulang punggung perekonomian kalangan nelayan, demikian rilis KNTI Cabang Lombok yang diterima Inakoran beberapa waktu silam.
BACA:
Mengambil tempat di Dusun Poton Bako Desa Jerowaru Kecamatan Jerowaru Lombok Timur Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Nusa Tenggara Barat menggelar konsolidasi guna memastikan hak-hak nelayan kecil tradisional terkait dengan BBM bersubsidi yang selama ini belum terpenuhi.
Persoalan hak akses nelayan kecil Tradisional terhadap BBM ini perlu segera dituntaskan, karena merupakan permasalahan pokok bagi nelayan.
BACA:
Kami berharap soal BBM bersubsidi ini bisa dinikmati oleh semua nelayan kecil tradisional, karna itu hak nya. Terlebih kita sudah memiliki UU no 7 tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam, tandas Iing Rohimin
Sekjen DPP KNTI
Pemerintah pusat dan pemerintah provinsi NTB, lanjut Rohimin, serta kelembagaan terkait dengan BBM bersubsidi ini perlu berkomunikasi lebih intens agar nelayan segera mendapatkan haknya, ujarnya.
Terkait dengan BBM bersubsidi ini, nelayan perlu didukung dengan akses permodalan agar nelayan bisa memiliki SPBN sendiri lewat berkoperasi misalnya agar hak nelayan BBM bersubsidi ini dalam penyalurannya diawasi oleh nelayan serta dikelola oleh nelayan langsung, terang Dedy Ketua DPD KNTI Lombok Timur
Kedepan KNTI akan melakukan upaya-upaya seperti melakukan pendataan kebutuhan BBM nelayan, agar data benar-benar adanya.
Persoalan Nelayan terkait BBM bersubsidi masih menjadi masalah besar bagi nelayan, dimana harga BBM mereka sama dengan harga beli kendaraan pribadi, tutur Dedi.
Saat ini nelayan dalam pemenuhan BBM harus membeli ke SPBU yang cukup jauh karna kuranganya spbn di lombok timur, padahal nelayan lotim sangat banyak sekali pakai.
Kalau tidak ke SPBU yah ke pengecer dengan perbedaan harga mencapai Rp 3000 sampai Rp 4000
Harapannya pemerintah pusat dan provinsi NTB mampu memastikan terpenuhinya hak nelayan terutama soal BBM bersubsidi. Karna BBM ini adalah keperluan utama nelayan untuk Melaut maupun aktivitas kelautan lainnya.
Kedepan KNTI di NTB akan melakukan advokasi dan pendampingan Terkait dengan upaya pemenuhan hak-hak nelayan atas BBM bersubsidi, tutup Dedi
TAG#KNTI, #LOMBOK TIMUR, #NTB, #NELAYAN, #BBM
190232585
KOMENTAR