Kompor listrik lebih aman-hemat daripada kompor gas, Harga Kompornya?

PLN kini sudah menjangkau sejumlah pulau yang tergolong 3T, yaitu terpecil, terluar dan tertinggal di Bangka Belitung, jadi masyarakat dapat memanfaatkan listrik untuk kegiatan ekonomi maupun rumah tangga.

Atas pencapaian itu Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman mendorong masyarakatnya menggunakan kompor induksi listrik untuk masyarakat daerah kepulauan karena lebih efisien dan murah dibandingkan kompor berbahan bakar minyak dan gas.

"Saat ini ada kompor listrik untuk memudahkan kita memasak dengan murah serta tidak takut meledak. Coba dihitung, saya yakin pasti kompor listrik lebih murah. Jadi, kompor induksi listrik ini tolong dimanfaatkan penggunaannya," katanya di Pulau Lepar Kecamatan Lepar Pongok, Bangka Selatan, Sabtu.

Dukungan ini sejalan dengan ketercukupan pasokan listrik di daerah-daerah kepulauan yang ada di Bangka Belitung saat ini.

Dari beberapa survei mengatakan pemakaian kompor listrik memang lebih murah daripada memakai kompor berbahan bakar minyak atau gas. Bahkan Menteri Jonan (ESDM) pernah menganjurkan untuk memakai kompor listrik guna memangkas subsidi BBM.

Persoalan menjadi lain ketika harga kompor listrik lebih mahal jika dibandingkan dengan kompor berbahan bakar gas. Kompor listrik dijual pada kisaran enam ratus ribu hingga satu jutaan. Sementara kompor gas dijual di pasar pada level di bawah lima ratus ribu rupiah.

Persoalana harga bahan bakar di kepulauan lebih mahal terjadi karena ongkos kirim menjadi penyebab lambungnya harga. Seharusnya subsisidi tidak diterapkan sama dalam konteks geografi. Bisa jadi ada subsidi bahan bakar namun ada juga subsidi kompor.

"Penggunaan kompor induksi listrik di kepulauan ini penting karena pasokan listrik di daerah kepulauan saat ini sudah sangat cukup, namun di sisi lain pengangkutan minyak maupun tabung gas ke daerah kepulauan susah, sehingga harga menjadi lebih mahal," jelas Gubernur. Ya  masyarakat Babel pilih salah satu mana yang paling menguntungkan.