Komunikolog Dr Emrus: Penerimaan Vaksin Momentum Kebersamaan

Kehalalan vaksin - selain keamanannya - adalah isu yang penting bagi sebagian masyarakat Indonesia yang beragama Islam, dan dapat memengaruhi keberhasilan suatu program vaksinasi.
Pada 2018, kampanye nasional imunisasi campak-rubella (MR) sempat ditolak oleh majelis ulama di sejumlah daerah, antara lain Kepulauan Riau dan Aceh, yang menganggap vaksin tersebut haram karena proses pembuatannya melibatkan enzim trypsin dan gelatin yang berasal dari babi. Akibatnya, hampir 10 juta anak tidak diimunisasi.
Pro kontra soal halal-haram vaksin covid19 Komunikolog Dr Emrus Sihombing ikut angkat bicara.
Penerimaan Vaksin Momentum Kebersamaan, pungkas Emrus melalui pesan singkat yang diterima INAKORAN Senin (22/3/21).
"Penerimaan Vaksin momentum kebersamaan kita, sebangsa dan setanah air Indonesia" ujar Emrus
Jika ada Vaksin yang mengandung unsur haram, menurut hemat saya, mengutamakan mereka yang kepercayaanya memang bisa menerimanya. Artinya tidak dipaksakan.
Sementara Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan keberadaan sentra vaksinasi bakal mempercepat pemerintah dalam mencapai target cakupan vaksinasi COVID-19.
Hal itu ia sampaikan saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Sekolah Ursulin, Jakarta Pusat, pada Sabtu (20/3).
Komunitas Alumni Tiga Sekolah Ursulin di Jakarta, yakni Sekolah Santa Ursula, Sekolah Santa Theresia, dan Sekolah Santa Maria mendirikan Sentra Vaksinasi Serviam (SVS).
SVS adalah pusat vaksinasi khusus Lansia yang berlangsung selama 3 bulan mulai dari 20 Maret hingga 10 Juni 2021. Pusat vaksinasi Lansia ini berada di Sekolah Santa Ursula Jl. Lapangan Banteng Utara No.10, Jakarta Pusat.
TAG#emrus, #vaksin covic19, #KOMUNIKOLOG, #EMRUS SIHOMBING
190232575
KOMENTAR