Konsumsi Kulit Ayam Memang Enak, Tapi Jangan Berlebihan, Berbahaya!

Binsar

Tuesday, 28-05-2019 | 13:15 pm

MDN
Ilustrasi kulit ayam [ist]

Jakarta, Inako –

Saat menyantap makanan, secara tidak sadar orang kerap menerapkan prinsip ini 'Save the best for the last' (simpan yang terbaik untuk saat-saat terakhir).

Ungkapan ini menjelaskan bahwa kebanyakan orang menyimpan bagian yang dianggap paling enak, di bagian akhir santapan. Tanpa disadari, hal ini juga berlaku untuk kulit ayam, khususnya kulit ayam goreng.

Bahkan, konon ada cerita yang mengisahkan pertengkaran sepasang kekasih hanya karena memperebutkan bagian ayam yang terlihat sepele ini. 

Lantas, apa yang menjadi masalah dengan kulit ayam? Sebuah penelitian menjelaskan efek samping alias masalah yang muncul gara-gara kulit ayam, jika dikonsumsi secara berlebihan.


1. Dongkrak kadar kolesterol

Ayam dan bagian-bagian tubuhnya semua bisa disantap mulai dari kepala, leher, kaki (ceker) hingga kulit. Rasanya lezat apalagi jika ayam sudah diolah sehingga kulitnya pun turut nikmat. 

Meski demikian, kulit ayam mengandung kolesterol total sebanyak 132 miligram per 100 gram sajian. Sedangkan lemak total sebanyak 43,99 gram. Seberapa banyak lemak dan kolesterol yang masuk ke tubuh tergantung dari bagian ayam yang disantap. 
 

Bagian yang paling rendah kolesterol adalah dada ayam, sekitar 86 miligram per 100 gram sajian. 

Tak cuma itu, cara memasak pun turut mempengaruhi jumlah kolesterol yang masuk ke tubuh. Dada ayam goreng tepung mengandung 85 miligram kolesterol, proses panggang menjadi 84 miligram dan proses rebus tanpa kulit jadi 77 miligram.

Kadar kolesterol pada ayam termasuk kulitnya akan makin tinggi saat ayam digoreng apalagi dengan tepung. Konsumsi terlalu banyak kulit ayam membawa dampak buruk untuk kesehatan. Tubuh dibayangi risiko penyakit jantung dan stroke. 

Sebenarnya tubuh memerlukan kolesterol untuk menjaga kesehatan sel. Namun juka terlalu banyak kolesterol maka timbul plak dan bisa menutup arteri. Kadar kolesterol normalnya di bawah angka 200 mg/dL.  

2. Risiko gangguan pencernaan

Melansir dari Steem it, konsumsi kulit ayam bisa berisiko mendatangkan masalah pencernaan. Kulit ayam bisa saja mengandung bakteri campylobacter jejuni. Infeksi bakteri ini bisa menimbulkan penyakit Campylobacteriosis. Efeknya, orang akan mengalami diare, kram, sakit perut dan demam selama 2-5 hari. Kulit ayam yang tidak bersih juga bisa mengandung bakteri Salmonella penyebab tifus. 

3. Tinggi kalori

Konsumsi ayam plus kulitnya bisa menambah asupan kalori tubuh. Terlebih jika ayam diolah dengan cara digoreng tepung. Proses ini membuat semakin banyak minyak masuk ke dalam ayam. 

Dikutip dari Fit Day, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) melaporkan satu cangkir dada ayam masak tanpa kulit mengandung 231 kalori. Sedangkan dada ayam masak dengan kulit mengandung 276 kalori. 

Untuk lemak, kulit ayam mengandung 3 gram lemak jenuh dalam 1 ons sajian (28,3 gram). American Heart Association menyarankan konsumsi lemak jenuh 5 atau 6 persen dalam diet total harian. Jika total kalori harian sebanyak 2000 kalori, maka total lemak jenuh yang disarankan sebanyak 13 gram.

KOMENTAR