Korea Utara Klaim Peluncuran Rudal Merupakan Tanggapan Atas Latihan Udara Skala Besar Amerika dan Korea Selatan.

Jakarta, Inakoran

Korea Utara mengklaim peluncurkan lebih dari 80 rudal dari Rabu hingga Sabtu, merupakan respon akan latiha militer bersama antara Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Melansir Kyodonews, latihan AS-Korea Selatan, melibatkan sekitar 240 pesawat termasuk pembom strategis dan jet tempur. Latihan ini pada awalnya direncanakan selama lima hari hingga Jumat. Akan tetapi, Latihan itu diperpanjang satu hari untuk merespon peluncuran rudal Korea Utara.

Korean Central News Agendy (KCNA) atau kantor berita Korea mengklaim bahwa Korea Utara menembakkan dua rudal jelajah strategis ke perairan internasional di Laut Jepang pada Rabu sore.

Rudal-rudal itu, kata kantor berita itu, diperkirakan telah melintasi perbatasan Garis Batas Utara yang ditarik oleh pasukan pimpinan AS setelah Perang Korea, tetapi Korea Selatan belum memberikan komentar apa pun.

KCNA menyebut Vigilant Storm sebagai "latihan perang berbahaya dengan sifat agresif yang sangat tinggi" yang "menargetkan langsung" Korea Utara.

Laporan itu menyimpulkan dengan menyatakan bahwa semakin "provokatif" operasi oleh musuh negara berlanjut, "lebih teliti dan tanpa ampun" militernya akan merespon.