Kreditur Merpati Disodori Dua Skenario Agar Merpati Kembali Mengudara

Hila Bame

Thursday, 15-11-2018 | 06:52 am

MDN
Ilustrasi (ist)

 

Jakarta, Inako

Ditenggelam hutang seniali Rp10,72 triliun (menurut catatan  Perusahaan Pengelola Aset PPA) burung besi plat merah dengan nama PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) masih lelap dalam tidur panjangnya. 

Dijelaskan bahwa untuk proses pengoperasian kembali PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)  masih memerlukan waktu. Beberapa tahapan harus dilalui oleh perseroan serta calon investor, agar kembali menjadi jembatan udara di negeri zambrud. 

“Harus ada persetujuan DPR dan implementasi dari proposal perdamaian serta pengurusan perizinan,” pungkas Edi Winarto, Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Rabu (14/11/2018).

secara umum terdapat dua skema yang ditawarkan kepada kreditur Merpati Nusantara Airlines. Opsi yang ditawarkan yakni debt to equity convertion dan sebagian perpanjangan dan penjadwalan kembali utang, tambah Winarto. 

Edi mengatakan dana dari calon investor MNA akan masuk setelah mendapatkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Maskapai pelat merah itu nantinya akan menerbitkan saham baru.

“Nanti masuknya (dana Rp6,4 triliun) sebagai ekuitas Merpati,” jelasnya.

 

KOMENTAR