Kunjungan Wisman Ke Jatim Naik Selama Periode Januari-Mei 2018

Binsar

Thursday, 05-07-2018 | 14:28 pm

MDN
Wisman berpose di Lereng Semeru, Jatim [ist]

Surabaya, Inako –

Tren kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jatim selama Januari-Mei 2018 mengalami kenaikan yang signifikan. Hal itu dapat dilihat dari angka kenaikan yang mencapai 126.923 orang atau sekitar 45,84 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai angka 87.029 orang.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Teguh Pramono menjelaskan, kunjungan wisman selama bulan Mei, mencapai 24.429 orang, naik 19,47 persen dibanding bulan yang sama tahun lalu sebanyak 20.447 orang.

Menurutnya, selama kurun waktu tiga tahun terakhir, kunjungan wisman ke daerah itu terus mengalami peningkatan. Ia menilai, hal itu terjadi lantaran semakin banyaknya objek wisata baru yang ada di daerah itu.

Hal lain, lanjut Pramono, kenaikan itu juga dipicu oleh semakin gencarnya promosi pariwisata, sarana akomodasi, maupun event-event yang dilakukan instansi terkait.

“Terdapat 10 negara dimana warga negaranya paling banyak berwisata ke Jatim,” katanya, Rabu (4/7/2018).

Ke-10 negara itu antara lain, Malaysia, Singapura, China, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, dan Hong Kong. Wisman dari dari 10 negara tersebut berkontribusi 38,47 persendari total kedatangan wisman ke Jatim pada Mei 2018. 

Pada periode tersebut, wisman dari Malaysia menempati posisi tertinggi, yaitu sebesar 13,56%. Diikuti Singapura dan Tiongkok yang mencapai 8,15 persen dan 4,98 persen. “Selama Januari – Mei 2018, wisman dari Malaysia sebanyak 24.323 orang. Lalu Singapura 9.893 orang dan China 6.529 orang,” tandas Teguh.

Sementara itu, Ketua Dewan Tata Krama Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Jatim, Nanik Sutaningtyas meminta Pemprov Jatim meningkatkan promosi wisata daerah dengan menggandeng pelaku wisata yang kredibel. “Selain itu, infrastruktur harus dibangun secara memadai. Jika pariwisata maju, tentu akan menggenjot pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal,” katanya.

Menurutnya, industri pariwisata Jatim sedang bangkit. Saat ini bermunculan obyek wisata baru. Diantaranya Gili Iyang di Sumenep Madura. Pulau tersebut banyak dilirik wisman sebagai destinasi wisata kesehatan karena memiliki oksigen yang bagus. 

Sayangnya, akses menuju Gili Iyang masih belum memadai atau hanya bisa diakses dengan menggunakan kapal nelayan. “Selama ini infrastruktur menuju obyek wisata menjadi kendala utama perkembangan sektor pariwisata,” ujarnya.

KOMENTAR