Kunjungan Wisman Ke Sulteng Meningkat Tahun 2018

Binsar

Friday, 12-04-2019 | 09:51 am

MDN
Kunjungan Wisman Ke Sulteng Meningkat Tahun 2018 [ist]

Palu, Inako –

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mencatat pertumbuhan kunjungan wisatawan mancangera di daerah meningkat tahun 2018. Hal itu terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang mencapai 6.741 kunjungan wisata dari total 25.741 kunjungan wisatawan.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Sulteng I Nyoman Sariadijaya, peningkatan kunjungan wisman disebabkan semakin membaiknya penataan sejumkah objek wisata dan gencarnya promo wisata yang dilakukan pemda Palu selama ini.

"Tingat kunjungan wisman di Sulteng melampaui target 19.000 kunjungan, itu artinya objek wisata di Sulteng cukup disukai wisatawan," ungkapnya, di Palu, belum lama ini. 

Nyoman menyebut, justru tingkat kunjungan wisatawan nusantara tidak memenuhi target, dari target 3.450.000 kunjungan, terealisasi hanya 3.432.178 kunjungan sehingga terjadi penurunan 17.822 kunjungan wisata. 

Meski Sulteng ditimpa gempa bumi, tsunami dan likuefaksi yang memorak porandakan Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala serta sebagian wilayah Parigi Moutong 28 September 2018 yang merusak 30 persen objek wisata, namun hal itu tidak menyurutkan niat wisatawan berkunjung di daerah tersebut. 

"Pembangunan kepariwisataan tidak lain ditujukan pada upaya pelestarian alam dan lingkungan, peningkatan ekonomi agar masyarakat dapat sejahtera, termasuk mengatasi pengangguran," ujarnya. 

Dia memaparkan, Sulteng memiliki banyak objek wisata yang tidak kalah menarik dengan daerah lain, mulai dari wisata alam, bahari hingga kuliner.

Bahkan, daerah itu memiliki sejumlah destinasi wisata unggulan, seperti Kepulauan Togean yang didominasi objek wisata bahari, Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) yang didalamnya terdapat obyek wisata Danau Tambing, serta kawasan megalitikum Lembah Bada, Kabupaten Poso. 

Industri pariwisata, katanya, telah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Sulteng selama 2018 sebesar 6.65 persen dibanding 2017 hanya 4,41 persen.
 

KOMENTAR