Laporan Amnesty Internasional Terkait Pekerja Migran, Merusak Citra Qatar Jelang Piala Dunia

Binsar

Saturday, 05-11-2022 | 12:33 pm

MDN
Laporan Amnesty Internasional Terkait Pekerja Migran, Merusak Citra Qatar Jelang Piala Dunia [ist]

 

Jakarta, Inakoran

Dua pekan sebelum peluit pertandingan pembukaan Piala Dunia 2022 di Qatar, isu seputar perlakukan tidak manusiawi, terhadap para pekerja migran, dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Qatar, masih menjadi berita utama media dunia dan mengganggu citra negara itu.

Sebuah laporan menyebut, terdapat 6.751 pekerja tewas, selama pembangunan infrastruktur untuk turnamen, dan sebagian besar pekerja migran.

Pada Februari 2021, The Guardian, menerbitkan laporan yang menyatakan bahwa pekerja dari negara-negara seperti India, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, dan Pakistan telah meninggal dunia sejak Qatar memenangkan hak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2010.

Berdasarkan catatan The Guardian, selain berasal dari Asia Selatan, para pekerja migran yang bekerja di Qatar juga berasal dari Filipina dan Kenya. Akan tetapi, dalam laporan pekerja migran yang tewas, para pekerja migran asal Filipina dan Kenya, tidak disebutkan, meskipun ada banyak pekerja dari negara-negara tersebut di negara Arab.

Stadion Al-Bayt, salah satu stadion untuk pertandingan Piala Dunia Qatar 2022 [ist]

 

Laporan Amnesty International

Melansir Marca, Amnesty International memperkirakan bahwa lebih dari 15.000 pekerja bukan dari negara Qatar telah meninggal di negara itu antara 2010 dan 2019 karena pekerjaan konstruksi, dan sebanyak 70 persen penyebab dari kasus kematian itu, tidak diketahui, karena otopsi dilarang di Qatar.

"Sertifikat kematian sering melaporkan kematian sebagai 'penyebab alami' atau 'serangan jantung'," tulis laporan tersebut.

Organisasi hak asasi manusia itu mengutip beberapa contoh pekerja muda tanpa masalah kesehatan yang menjadi korban kondisi kerja yang tidak manusiawi.

Dilaporkan, orang-orang berusia 30-an dan 40-an akan kehilangan kesadaran dan meninggal setelah bekerja selama 12 jam dalam panas terik lebih dari 40 derajat Celcius (104 Fahrenheit). Dalam beberapa kasus, mereka dipaksa bekerja tujuh hari seminggu.

FIFA Tepis Laporan Amnesty

Badan tertinggi sepak bola dunia, FIFA, menepis laporan Amnesty International. Menurut Lembaga itu, jumlah korban tewas resmi dari konstruksi hanya 37 pekerja.

FIFA, yang memberikan hak kepada Qatar untuk penyelenggaraan Piala Dunia 2022, diduga telah menerima suap jutaan dolar dari panitia penyelenggara Piala Dunia dan pemerintah Qatar.

 

 

Meski merilis laporan korban pekerja migran, Amnesty International sendiri juga mengakui kemajuan signifikan yang dilakukan pemerintah Qatar, dalam memenuhi hak-hak buruh, selama lima tahun terakhir.

"Sementara Qatar telah membuat kemajuan signifikan dalam hak-hak buruh selama lima tahun terakhir, sangat jelas bahwa masih ada jalan panjang yang harus ditempuh," kata Steve Cockburn, petugas keadilan ekonomi dan sosial Amnesty International.

Seperti telah diketahui, Piala Dunia Qatar, akan diadakan dari 20 November hingga 18 Desember 2022. Delapan stadion baru telah dibangun untuk acara tersebut, dan beberapa di antaranya terletak di Doha, ibu kota negara itu.

 

 

 

KOMENTAR