(LD 4) Pertumbuhan Q1 Korea direvisi naik, tetapi kontraksi lebih lanjut di toko di Q2

Hila Bame

Wednesday, 03-06-2020 | 10:26 am

MDN
Dalam foto tersebut, diambil pada 6 April 2020, seorang pelanggan lokal (L) terlihat mengadakan wawancara dengan pejabat bank di Seoul untuk pinjaman khusus berbunga rendah untuk bisnis yang terkena pandemi COVID-19. (Yonhap)

 

Jakarta, Inako

 

Ekonomi Korea Selatan menyusut pada tingkat yang sedikit kurang dari yang diperkirakan pada kuartal pertama tetapi diproyeksikan akan menghadapi kontraksi yang lebih dalam pada kuartal saat ini karena tumbuhnya ekonomi akibat pandemi coronavirus, bank sentral mengatakan Selasa.

BACA JUGA:  

79 kasus kerusakan properti dilaporkan di toko-toko milik Korea di AS selama protes

Produk domestik bruto riil (PDB) negara itu dikontrak 1,3 persen dari tiga bulan sebelumnya pada periode Januari-Maret, 0,1 poin persentase lebih rendah dari yang diperkirakan 1,4 persen kontraksi di data sebelumnya, menurut Bank of Korea (BOK).

Kontraksi 1,3 persen menandai penurunan on-kuartal terbesar sejak penurunan 3,3 persen yang diposting dalam tiga bulan terakhir 2008, katanya.

Dari periode yang sama tahun lalu, PDB riil tumbuh 1,4 persen pada periode Januari-Maret.

BACA  JUGA:  

Hyundai Mobis memimpin pasar mobil global dengan teknologi lampu pintar

BOK melukiskan gambaran yang jauh lebih suram untuk periode April-Juni, mengharapkan ekonomi lokal menyusut lebih dari 2 persen dari tiga bulan sebelumnya.

"Mengingat tingkat pertumbuhan triwulanan tahun lalu dan kuartal pertama, tingkat pertumbuhan pada kuartal kedua tahun ini diperkirakan turun dalam kisaran 2 persen negatif yang rendah," Park Yang-su, kepala statistik ekonomi BOK departemen, mengatakan dalam jumpa pers.

Pada kuartal pertama, Korea Selatan menyaksikan penurunan tajam di hampir semua sektor ekonomi dan industri.

Ekspornya turun 1,4 persen dari tiga bulan sebelumnya, dengan impornya turun 3,6 persen pada kuartal.

Output sektor manufaktur turun 1 persen, dan sektor jasa turun 2,4 persen.

Konsumsi swasta anjlok 6,5 persen pada triwulan, tampaknya karena berkurangnya pengeluaran yang disebabkan oleh penyebaran virus corona baru, menandai penurunan paling tajam sejak kuartal pertama 1998, ketika negara itu berjuang untuk mengatasi pukulan ekonomi dari krisis keuangan Asia.

"Di sisi pengeluaran, konsumsi swasta turun 6,5 persen, karena pengeluaran untuk barang dan jasa keduanya menurun," kata BOK.


 

TAG#KORSEL

198731832

KOMENTAR