Lebih Dari 30 Anggota PBB Kecam Korea Utara Karena Pelanggaran HAM

Binsar

Saturday, 10-12-2022 | 10:28 am

MDN
Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield (Tengah) membacakan pernyataan tentang situasi hak asasi manusia di Korea Utara di markas besar PBB di New York pada 9 Desember 2022 (ist)

 

Jakarta, Inakoran

 

Sebanyak 31 negara anggota PBB, Jumat (9/12) mengkritik Korea Utara karena mengabaikan kebutuhan dasar rakyatnya demi mengejar pengembangan senjata nuklir. Kelompok negara tersebut mencakup Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan. Mereka juga mengkritik Korea Utara terkait dugaan dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

 

Melansir Kyodonews, Amerika Serikat, Jepang, dan lima negara Eropa merilis pernyataan serupa mengenai Korea Utara tahun lalu, tetapi banyak negara lain, seperti Ukraina dan Korea Selatan, mendukung upaya terbaru.

 

"Berdasarkan banyak laporan, pemerintah totaliter DPRK menahan lebih dari 100.000 orang di kamp penjara politik," kata pernyataan itu, mengacu pada nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.

 

“Iklim politik negara yang represif memungkinkan sistem pemerintahan yang memaksa yang mengalihkan sumber daya untuk pengembangan senjata – bahkan ketika warga Korea Utara menderita kesulitan ekonomi dan kekurangan gizi yang parah,” katanya.

 

Menyebutkan penculikan oleh Pyongyang terhadap orang-orang dari Jepang dan Korea Selatan, negara-negara tersebut mendesaknya "untuk menyelesaikan semua masalah luar biasa dengan tahanan, korban penculikan, dan penghilangan serta segera mengembalikan mereka ke rumah mereka."

 

Linda Thomas-Greenfield, duta besar AS untuk PBB, membacakan pernyataan tersebut menjelang debat tertutup di Dewan Keamanan badan dunia mengenai situasi hak asasi manusia di Korea Utara pada Jumat.

 

 

 

Dewan Keamanan mengadakan sesi terbuka tentang topik tersebut setiap Desember dari 2014 hingga 2017, tetapi sejak 2018 langkah tersebut telah diblokir oleh Rusia dan China, dua dari lima anggota tetap dewan dengan hak veto.

 

"Kami mendesak semua anggota Dewan Keamanan untuk mendukung pengarahan terbuka pada 2023" untuk membahas pelanggaran dan pelanggaran hak asasi manusia oleh Korea Utara, kata pernyataan itu.

 

Korea Utara telah meluncurkan rudal balistik, termasuk rudal balistik antarbenua, dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak awal tahun ini yang bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB sebelumnya.

KOMENTAR