Liga Champions: PSG Lolos Ke Semifinal Untuk Pertama Kali Setelah 25 Tahun

Lisbon, Inako
Keberhasilan Paris Saint-Germain (PSG) lolos ke babak semifinal Liga Champions musim 2019-2020 dini hari tadi, terasa sangat sepesial bagi tim kota Paris itu. Pasalnya, kesuksesan ini menjadi yang pertama kali bagi Les Parisiens –julukan PSG, dalam 25 tahun terakhir.
PSG terakhir kali lolos ke semifinal pada musim 1994-1995. Langkah PSG pada waktu itu terhenti setelah kalah telak 0-3 dari raksasa Italia, AC Milan.
Bukan Cuma itu, kesuksesan itu juga menjadi kado istimewa yang bisa dipersembahkan penggawa PSG saat klub itu merayakan hari jadinya yang ke-50 tahun ini.
.jpg)
Seperti disiarkan langsung SCTC, Kamis (13/8) dini hari WIB, PSG melaju ke semifinal usai menekuk wakil Italia Atalanta dengan skor tipis 2-1, di Estadio do Sport Lisboa e Benfica.
Kemenangan itu pun diraih anak asuhan Thomas Tuchel dengan susah payah. Sebab, Neymar dkk harus menunggu selama 90 menit untuk bisa menjebol gawang Atalanta, sekaligus menyamakan kedudukan, karena sejak menit ke-26, gawang PSG sudah kebobolan duluan melalui gol yang dicetak Mario Pasalic.
Beruntung, PSG mampu mencetak dua gol di babak kedua, meski di menit akhir pertandingan. Kedua gol PSG masing-masing lahir dari kaki Marquinhos (90’) dan Eric Maxim Choupo-Moting (90+3’).
“Pertandingan ini berjalan begitu sulit dan dramatis. Kami beruntung bisa meraih kemenangan pada menit-menit akhir pertandingan,” aku Tuchel usai laga.
Menurutnya, Atalanta merupakan lawan tersulit yang pernah dihadapi PSG selama ajang ini. Buktinya, skuadnya harus menunggu 90 menit untuk bisa merobek jala Atalanta setelah tertinggal sejak babak pertama.
Usai gol pertama, dewi fortuna kembali berpihak pada PSG, sebab hanya berselang tiga menit pasca gol pertama, Eric Maxim Choupo-Moting bisa menambah keunggulan menjadi 2-1 di masa injury time.
Karena itu tidak berlebihan jika Tuchel mengaku kemenangan ini sebagai sebagai sebuah ‘keberuntungan’.
.jpg)
“Bagi saya, ini adalah kemenangan yang pantas, tetapi jika Anda mencetak gol sangat terlambat, itu juga keberuntungan,” aku Tuchel.
Tuchel benar, sebab dalam sepakbola, selain faktor strategi, mental dan kualitas pemain, keberuntugan juga menjadi penentu terakhir, dan hal itulah yang mungkin sedang menghampiri PSG dini hari tadi.
Jika bukan karena faktor dewi fortuna, niscaya PSG menjadi tim pertama yang harus meninggalkan Lisbon, tempat penyelenggraan pertandingan Liga Champions mulai babak perempatfinal hingga laga puncak ajang itu.
KOMENTAR