Lira Terus Bergejolak, Penjualan Emas di Turki Melambung

Hila Bame

Monday, 20-08-2018 | 14:03 pm

MDN
Presiden Erdogan Berserah diri kepada Allah oleh karena Mata Uang Lira tersungkur (ist)

Jakarta, Inako

Nilai mata uang Lira Turki, semakin hari semakin limbung. Berbagai kalangan mengatakan bahwa tersungkurnya mata uang negara tersebut bukan hanya neraca transaksi berjalan yang merah merona. Pemicu lainya adalah tekanan Presiden Trump.

Pada Jumat (10/8), Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan menggandakan tarif impor pada baja dan aluminium dari Turki. Di balik sengketa perdagangan itu, ada kebuntuan negosiasi diplomatik mengenai penahanan terhadap seorang pendeta evangelis Kristen asal AS Andrew Brunson oleh Turki. 

Akibatnya volume perdagangan berjangka emas melambung di bursa emas berjangka dan derivatif Bursa Istanbul karena volatilitas atau fluktuasi mata uang lira yang memicu spekulasi setelah nilai lira anjlok dan mendorong harga logam mulia domestik.

Rata-rata volume perdagangan harian selama 90 hari tercatat berlipat ganda menjadi 40.000 kontrak dari sebelumnya hanya 17.000 kontrak pada Maret. Pada saat yang sama, nilai emas per troy ounce yang dihargai dengan lira meroket hingga 30%.

Ahli Strategi Logam Mulia Mitsubishi Corp U.K. Plc. Jonathan Butler mengatakan, pada saat ini sangat masuk akal untuk menambah kepemilikan emas di Turki karena depresiasi lira.

“Hal itu sejalan dengan fungsi emas sebagai safe haven dan tercermin pada pasar fisik yang permintaannya melonjak untuk digunakan dalam perrhiasan dan emas batangan,” ujarnya, dikutip dari Bloomberg, Minggu (19/8/2018).

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pernah meminta warga untuk memacu pembelian emas, meski kemudian meminta untuk menjualnya. Pernyataan tersebut menimbulkan gejolak pada nilai tukar lira dan membuat trader Turki semakin antusias melakukan jual-beli.

Erdogan, yang pada 2016 mendesak warga Turki untuk menukar simpanan mata uang asing menjadi lira dan emas karena hubungan dengan AS semakin memanas, mengatakan pada masyarakat Turki pada pekan ini untuk menjual emas dan menukarnya dengan lira.

Turki merupakan salah sumber permintaan terbesar global untuk komoditas emas, meskipun jumlahnya tidak sebesar dari dua negara pembeli terbesar, China dan India. Turki juga berperan penting dalam membangun sejarah emas karena merupakan rumah dari kerajaan kuno Lydia, yang diketahui menjadi pionir penggunaan koin emas pada Abad ke-7 sebelum masehi.

TAG#Lira, #Turki, #Erdogan

161711091

KOMENTAR