Liverpool, Real Madrid, Bayern Munich dan Barcelona Sedang Dalam Krisis

Jakarta, Inako
Liverpool mengakhiri penantian menyakitkan mereka untuk gelar liga di musim 2019-20, mengangkat trofi untuk pertama kalinya sejak musim 1989-20. Banyak yang mengira bahwa pasukan Jurgen Klopp akan membangun kesuksesan domestik mereka di musim 2020-21 tetapi seiring berjalannya waktu, mereka teroaut dua poin di belakang pemimpin Manchester United yang juga memiliki satu pertandingan sisa di tangan.
The Reds – julukan Liverpool - berharap bisa kembali ke puncak klasemen Liga Premier Inggris dalam pertandingan melawan Burnley yang berlangsung di Anfield, tempat di mana mereka tidak pernah kalah selama tiga tahun dan 9 bulan terakhir, tetapi takdir memiliki sesuatu yang lain.
Liverpool menghadapi kekalahan pertama mereka di Liga Premier di kandang, itu juga melawan tim kecil Burnley, untuk mengakhiri rekor tak terkalahkan 68 pertandingan mereka di Anfield. Tapi bukan hanya klub Merseyside yang mengalami hasil yang mengejutkan musim ini.
Raksasa Eropa lainnya seperti Real Madrid, Barcelona, Bayern Munich, dan bahkan Juventus memiliki musim yang sangat kontras jika dibandingkan dengan standar yang telah mereka tetapkan selama beberapa dekade terakhir ini.
Real Madrid:
Juara Eropa 13 kali itu tersingkir dari Copa del Rey Spanyol setelah kalah 1-2 dari klub divisi tiga di Spanyol, Alcoyano, di babak 32 besar. Hasil tersebut mengejutkan banyak pihak mengingat Real Madrid adalah jawara La Liga Spanyol.
Bahkan dalam perburuan gelar liga, Los Blancos saat ini terpaut 7 poin di belakang pemimpin klasemen Atletico Madrid yang juga memiliki satu pertandingan sisa di tangan.
Bayern Munich:
Raksasa Jerman entah bagaimana berhasil mempertahankan tempat mereka di puncak klasemen Bundesliga tetapi hasil mereka belakangan ini jauh di bawah ekspektasi. Pertahanan mereka mudah ditembus. Hal itu nampak jelas saat The Bavarians – julukan Bayern Munchen - tersingkir dari piala liga Jerman, DFB Pokal, oleh tim divisi dua Holstein Kiel. Sang juara memegang rekor belum pernah tersingkir dari turnamen sejak 2004 ketika mereka terakhir kali disingkirkan oleh tim liga yang lebih rendah di piala.
Barcelona:
Musim lalu, perjuangan Barcelona berkahir dengan tangan hampa. Saat ini berada di urutan ketiga di La Liga, atau 10 poin di belakang pemimpin klasemen Atletico Madrid meski telah memainkan satu pertandingan lebih banyak.
Bahkan di Copa del Rey, Blaugrana menghadapi ketakutan yang nyata saat menghadapi tim divisi tiga Cornella yang membawa permainan ke perpanjangan waktu sebelum mengalahkan klub itu 2-0.
Situasinya tidak jauh berbeda dengan juara Italia Juventus yang duduk di urutan ke-5 dalam perburuan gelar Serie A, 10 poin di belakang pemimpin klasemen AC Milan dengan satu pertandingan di tangan.
Mengingat mereka sedang mengejar gelar liga Italia ke-10 berturut-turut, klasemen saat ini membuat banyak orang terkejut.
Mengapa klub elit mengalami berjuang yang berat musim ini?
Tahun 2020 terasa aneh karena banyak alasan. Setelah merebaknya Covid-19 yang membuat seluruh dunia terhenti, kegiatan olahraga juga memakan banyak korban.
Meskipun sebagian besar turnamen olahraga sudah kembali normal, efek meluas dari pandemi tampaknya masih menyebabkan gangguan.
Kurangnya dana menghalangi sebagian besar klub top ini untuk mendapatkan bantuan semacam itu di musim panas yang biasanya mereka lakukan.
Absennya pemain kunci akibat positif kasus Covid-19, ketidakmampuan merotasi skuad karena minimnya pilihan menjadi beberapa alasan yang menyebabkan pemain digunakan ketika tidak 100 persen.
Tantangan semacam itu telah memperkecil jarak antara klub elit yang berpartisipasi dalam 2-3 kompetisi dan mereka yang hanya memiliki 1 atau 2 untuk difokuskan.
Karenanya, di seluruh Eropa, perebutan gelar musim ini bisa dibilang paling dekat yang pernah ada.
TAG#krisi, #klub elit, #klub elit eropa, #madrid, #barcelona, #juventus, #liverpool
190216707
KOMENTAR