LPEI Tunjukkan Produk Desa Devisa di Pertemuan G20

Hila Bame

Wednesday, 16-02-2022 | 12:10 pm

MDN

 

JAKARTA, INAKORAN

Ditengah ancaman Varian Omicron, Indonesia terus bergerak memanfaatkan G20 sebagai ajang promosi produk UMKM nya.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) memanfaatkan kehadiran Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negara-negara anggota G20 dan negara-negara mitra dalam pertemuan G20 untuk menunjukkan produk-produk berkualitas dari UMKM berorientasi ekspor yang merupakan mitra binaan LPEI.

“Kami merasa terhormat atas kesempatan yang diberikan untuk bisa berpartisipasi dalam ajang bersejarah ini,” ujar Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso di Booth Rumah Joglo pada perhelatan G20 di Jakarta, Selasa (15/02).

LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan terus membangun kapasitas UMKM berorientasi ekspor agar mampu bertahan dan menggarap pasar ekspor non tradisional di tengah pandemi global. Salah satunya melalui Program Desa Devisa yang merupakan wujud inklusi keuangan yang diberikan LPEI sebagai perpanjangan tangan pemerintah kepada pelaku UMKM berorientasi ekspor untuk mendorong pemulihan ekonomi.

“Pada kesempatan ini, kami menampilkan produk dari mitra binaan kami, yang salah satunya merupakan hasil dari Program Desa Devisa berupa kerajinan dan aksesoris perak APIKRI yang berasal dari Bantul, Yogyakarta,” kata Rijani.

Program Desa Devisa merupakan program pendampingan berkelanjutan kepada pelaku usaha dan pengembangan komoditas unggulan suatu daerah dengan tujuan akhir ekspor. Kerajinan APIKRI telah menjadi Desa Devisa sejak tahun 2020 dan mampu mengekspor produknya ke Belanda, Amerika dan Inggris. Harapannya, Program Desa Devisa dapat menjadi referensi bagi wilayah dan komoditas lainnya di Indonesia, serta dapat mendorong program Pemulihan Ekonomi Nasional yang dijalankan pemerintah.

 

 

 

TAG#LPE, #G20, #LPEI, #EKSPOR

190215375

KOMENTAR