Luapan Sungai Jeneberang Genangi Ratusan Rumah Warga di Kota Makassar dan 6 Kabupaten Sulsel

Sifi Masdi

Wednesday, 23-01-2019 | 22:30 pm

MDN
Kondisi Jembatan Kembar yang berada di atas Sungai Janeberang, Kec. Palangga, Kab. Goa, Sulsel, Rabu (23/1/2019) [inakoran.com]

Makassar, Inako

Hujan deras sehari semalam yang disertai angin kencang membuat Kota Makassar dan 6 kabupaten di Sulawesi Selatan diterjang banjir. Sebuah jembatan dan sejumlah rumah warga terseret arus deras dari aliran Sungai Jeneberang, Selasa (22/1/2019).

Enam Kabupaten di Sulsel yang terkena dampak banjir adalah Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Maros, Pangkep dan Barru. Selain air hujan yang cukup deras, air kiriman dari pegunungan Bawakaraeng yang mengalir di sungai-sungai enam kabupaten ini meluap.

Sebuah jembatan yang berdekatan dengan Bendungan Bili-bili di Kabupaten Gowa ambruk terbawa derasnya arus Sungai Jeneberang yang airnya berasal dari pegunungan Bawakaraeng.

Ketua RW 01  Kel.Pangkapinanga, Kab. Goa Masud (paling kiri) bersama warga, Rabu (23/1/2019) [inakoran.com]

 

Ketinggian air di Bendungan Bili-bili pun sudah hampir sampai pada ambang batas yakni 103 meter. Beberapa perumahan di Kabupaten Gowa terendam banjir setinggi dada orang dewasa. Sebuah rumah warga yang terbuat dari bahan kayu berada tepi Sungai Jeneberang hanyut terbawa arus.

Dalam pantaun inakoran.com di bantaran Sungai Jeneberang ada ratusan rumah di RW 01 Kelurahan Pangkapinanga, Kecamatan Palangga, Kab Goa Sulsel, yang tererendam banjir selama dua hari akibat luapan sungai. Hal itu mengakibatkan sebagian warga mengungsi ke sejumlah rumah tetangga, namun sebagian warga memilih tetap bertahan di rumah.

Rabu (23/1/2019) sore kondisi banjir di kompleks RW 01 Kelurahan Pangkapinanga mulai surut sehingga warga mulai kembali  ke rumah mereka. Namun mereka masih sulit  untuk memasak karena sebagian rumah masih ada genangan air dan tumpukan lumpur. Tapi untuk sementara mareka dapat bantuan makanan dari urunan warga dan pemerintah yang dikoordinasi masing-masing RT.

“Untuk makan malam hingga besok tidak ada masalah, karena kami dapat bantuan nasi dari warga dan pemerintah. Selain itu ada juga sumbangan makanan ringan dan bantuan air minum. Namun kami belum bisa perkirakan apa yang akan terjadi dalam beberapa hari  ke depan, kata  Masud Ketua RW 01 Kel Pangkapinanga  kab. Goa kepada inakoran.com Rabu (23/1/2019).

Kondisi salah satu rumah yang terkena dampak banjir di RW 01 Kel.Pangkapinang, Goa, Rabu (23/1/2019) [inakoran.com]

Masud mengakui warganya terkejut dengan banjir yang datang secara tiba-tiba pada sekitar jam 12.00, Selasa (22/1), sehingga tidak ada persiapan. Menurut Masud, kejadian serupa terjadi pada tahun 1987. Namun banjir tahun ini lebih parah dibandingkan tahun 1987.

Hingga saat ini belum ada korban jiwa akibat banjir. Namun, Jembatan Kembar yang menghubungkan Kota Makassar dengan kabupaten bagian selatan di Sulsel sempat ditutup. Pasalnya, arus Sungai Janeberang sangat deras dan Jembatan Kembar yang padat kendaraan yang menyeberang ini sempat bergoyang. Tim SAR gabungan dan BPBD kabupaten/kota serta aparat kepolisian hingga kini masih membantu evakuasi warga yang terkepung banjir.


 

 

KOMENTAR