Luhut Tuduh SBY Beri Informasi yang Tidak Mendidik

Jakarta, Inako

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyayangkan ada pihak yang menyebut jumlah penduduk miskin mencapai 100 juta orang. Menurut Luhut, informasi itu tidak tepat dan tidak mendidik masyarakat.

"Jangan kita nodai dengan informasi-informasi yang menurut saya tidak bagus dan tidak mendidik ke bawah. Ada yang bilang 100 juta miskin di Indonesia," kata dia di Gedung BPPT Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Luhut berpedoman pada data yang diluncurkan Badan Pusat Statistik (BPS). Dia mengatakan, jumlah penduduk miskin saat ini sekitar 26 juta. Angka itu tidak kecil, namun tidak sebesar 100 juta orang. Luhut pun mempertanyakan data orang miskin tersebut berasal.

"Katanya ada 100 juta miskin di mana 100 juta miskinnya, kita kan lihat merujuk BPS. BPS bilang kemiskinan turun 9,82% atau setara 26 juta orang. Itu angka besar tapi tidak 100 juta," ujarnya.

Sementara itu, dia mengatakan, pemerintah tengah berupaya mengurangi pemakaian bahan bakar fosil. Salah satunya, dengan pemanfaatan biodiesel. 

Luhut mengatakan, pemerintah berupaya menekan angka kemiskinan salah satunya dengan meningkatkan kesejahteraan petani sawit. Caranya, dengan mendorong pemanfaatan biodiesel.

Luhut menerangkan, pemerintah saat berupaya menerapkan B20. Tapi, dia mengatakan tak menutup kemungkinan mencapai B100. Luhut bilang, jika sawit dipakai dan harganya dikendalikan maka akan meningkatkan kesejahteraan petani.

"Kalau itu terjadi dan harus terjadi dan bisa terjadi, maka kita punya kelapa sawit dengan kita replanting program dalam 5 tahun ke depan, dengan tetap memelihara 13 juta hektar (ha), itu bisa 6-7 ton per ha, bisa hampir 80 juta ton," ujarnya.

"Anda bisa bayangkan 80 juta ton kalau maintain harganya dengan kita gunakan 6-7 ton biodiesel itu angka US$80 miliar, revenue negara dari situ akan menaikkan hidup 17 juta lebih tani," tutupnya.

Sebelumnya, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut ada sekitar 100 juta orang masuk kategori miskin. Jumlah orang miskin menjadi salah satu persoalan yang disoroti SBY saat ini.