Madrasah Berbasis Wisata Segera Berdiri Di Sumbar

Binsar

Wednesday, 19-12-2018 | 12:05 pm

MDN
Ilustrasi Kompleks Madrasah [ist]

Painan, Inako –

Madrasah berbasis wisata siap didirikan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. "Madrasah berbasis wisata sangat mungkin diwujudkan di MTsN 1 Pesisir Selatan karena lingkungannya yang mendukung," kata Kepala MTsN 1 Pesisir Selatan, Masni di Painan, Selasa.

Dalam masterplan nya diuraikan, di belakang madrasah akan dibangun taman dan gazebo. Dengan itu, para pelajar bisa menikmati keindahan Bukit Langkisau, Pantai Sago yang indah hingga Samudera Hindia yang maha luas.

Dengan kehadiran objek wisata, madrasah itu diharapkan bisa mengusir rasa jenuh pelajar sehingga mereka maksimal mengikuti setiap mata pelajaran.

"Setiap harinya suasana itu dan itu lagi yang dilihat dan dirasakan pelajar sehingga tidak menutup kemungkinan sebagian dari mereka akan merasa jenuh, jika hal itu berlarut-larut otomatis mereka tidak akan maksimal menyerap ilmu yang diberikan," sebutnya.

Rencananya, pembangunan taman dan gazebo dilakukan secara mandiri dengan melibatkan semua pelajar, hal itu dimaksud agar terbangun rasa kompak dan rasa memiliki masing-masing pelajar.

"Dengan begitu kami yakin taman dan gazebo akan terus dijaga bukan karena takut kepada jajaran guru namun karena pelajar memiliki rasa memilikinya," katanya lagi.

Selain meraih peringkat tiga nasional sebagai sekolah sehat, pada 2016 madrasah yang didirikan pada 1978 itu juga meraih penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata tingkat nasional 2016.

Painan, Inako –

Madrasah berbasis wisata siap didirikan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

"Madrasah berbasis wisata sangat mungkin diwujudkan di MTsN 1 Pesisir Selatan karena lingkungannya yang mendukung," kata Kepala MTsN 1 Pesisir Selatan, Masni di Painan, Selasa.

Dalam masterplan nya diuraikan, di belakang madrasah akan dibangun taman dan gazebo. Dengan itu, para pelajar bisa menikmati keindahan Bukit Langkisau, Pantai Sago yang indah hingga Samudera Hindia yang maha luas.

Dengan kehadiran objek wisata, madrasah itu diharapkan bisa mengusir rasa jenuh pelajar sehingga mereka maksimal mengikuti setiap mata pelajaran.

"Setiap harinya suasana itu dan itu lagi yang dilihat dan dirasakan pelajar sehingga tidak menutup kemungkinan sebagian dari mereka akan merasa jenuh, jika hal itu berlarut-larut otomatis mereka tidak akan maksimal menyerap ilmu yang diberikan," sebutnya.

Rencananya, pembangunan taman dan gazebo dilakukan secara mandiri dengan melibatkan semua pelajar, hal itu dimaksud agar terbangun rasa kompak dan rasa memiliki masing-masing pelajar.

"Dengan begitu kami yakin taman dan gazebo akan terus dijaga bukan karena takut kepada jajaran guru namun karena pelajar memiliki rasa memilikinya," katanya lagi.

Selain meraih peringkat tiga nasional sebagai sekolah sehat, pada 2016 madrasah yang didirikan pada 1978 itu juga meraih penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata tingkat nasional 2016.

KOMENTAR