Mahasiswa Kalimantan di Jakarta kecam Edy Mulyadi PKS. Luthfi: Rasis menghina orang Kalimantan!

JAKARTA, INAKO
Mahasiswa Kalimantan yang kuliah di ibukota Jakarta mendorong kasus rasisme atau ujaran kebencian yang dilontarkan Edy Mulyadi, Kader Partai PKS terhadap masyarakat Kalimantan di media sosial segera ditangani polisi.
Luthfi Ramadhan, Ketua Persatuan Mahasiswa Kalsel Jakarta dalam pernyataan ke media di Jakarta, Minggu (23/1), mengecam tindakan rasisme yang dilakukan Edy Mulyadi dkk.
"Kami mahasiswa Kalimantan meminta kepada pihak kepolisian Republik Indonesia untuk mengusut tuntas dan menuntut Edy Mulyadi untuk meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kalimantan," katanya.
Menurut Luthfi, diskursus pemindahan ibukota negara jangan sampai membuat hal pernyataan yang rasis.
"Pernyataan Edy Mulyadi sebagai kader PKS yang menolak pemindahan ibukota dengan menyebut Kalimantan dengan kata-kata yang menyinggung membuat diskursus tentang pemindahan ibukota menjadi tidak kontekstual, dan dalam pernyataannya jelas dia rasis dan menghina orang Kalimantan" ujarnya.
Diketahui beredar video di sosial media sejak minggu pagi, Edy Mulyadi yang menyebutkan kata-kata yang dianggap sebagai penghinaan untuk masyarakatKalimantan. Ucapan tersebut ia sampaikan sebagai protes terhadap pemindahab ibu kota dari Jakarta ke Pulau Kalimantan.
"Bisa memahami enggak, ini ada tempat elite punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," kata Edy Mulyadi.
Kata Edy, orang-orang tidak akan mau membangun bisnis di Kalimantan karena pasar di Kalimantan hanya makhluk halus.
"Pasarnya siapa, kalau pasarnya kuntilanak, genderuwo, ngapain gua bangun di sana," ungkapnya. (**/mi/rls)
TAG#Mahasiswa Kecam, #Kalimantan, #Edy Mulyadi, #Inakoran
198734274
KOMENTAR