Mahfud MD: Golput adalah  Kelompok Orang yang Putus Asa

Sifi Masdi

Friday, 25-01-2019 | 19:02 pm

MDN
Ketua Gerakan Suluh kebangsaan Prof. Dr. Mahfud MD [inakoran.com]

Makassar, Inako

Golongan Putih (Golput) atau orang tidak mau menggunakan hak pilih dalam Pemilu adalah kelompok orang yang putus Asa. Sebab, meskipun dia tidak ikut memilih, pemimpin baru tetap akan lahir melalui Pemilu dan semua warga terikat kepada keputusan pemimpin yang menang.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Gerakan Suluh kebangsaan Prof. Dr. Mahfud MD dalam acara Sarasehan Kebangsaan yang diselenggarakan di Phinisi Ballroom, Hotel Claro Makassar, Jl AP Pettarani, Makassar, Sulsel, Kamis (24/1/2019).

Ikut hadir dalam acara sarasehan itu adalah  Prof Dr Qasim Mathar (guru besar UIN Alauddin Makassar), Prof Nurhayati Rahman (Guru Besar Unhas), KH Dr Sanusi Baco Lc (ketua MUI Sulsel), dan Romo Benny Susetyo Pr, dan para tokoh Makassar.

Mahfud menyingggung masalah Golput itu karena muncul gejala di kalangan milenial  saat ini yang tidak mau menyibukkan diri dengan pemilu. Mereka melihat pemilu itu bukan menjadi bagian dari urusan mereka. Karena itu, Mahfud mendesak kaum milenial untuk menggunakan hak pilihnya dengan  datang ke tempat pengumutan suara (TPS), meskipun hanya lima menit saja.

“Saya mengajak kaum milenial datang ke TPS  pada saat  Pilpres dan Pileg 17 April 2019 yang akan datang. Meskipun Anda hanya 5 menit di TPS tapi gunakan hak pilih anda,” kata Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menambahkan bahwa ikut Pemilu merupakan fasilitas konstitusi yang diberikan oleh negara kepada setiap warga negara. Dan setiap warga negara mempunyai hak konstitusional untuk menentukan pimpinannya.

“Lewat Pemilu setiap warga diberikan hak untuk memilih wakil rakyatnya yang ada di legislatif dan memilih presiden yang memimpin eksektutif. Karena itu anda rugi kalau tidak memilih atau anda memilih Golput,” tegas Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan itu.

Mahfud mengakui bahwa bahwa demokrasi itu memang bukan yang terbaik. Tapi ia menegaskan bahwa sejak jaman Yunani demokrasi  tetap menjadi pilihan yang terbaik di antara sistem yang lain. Sebab dalam demokrasi itu, pemimpin disaring berdasarkan pergulatan politik. Selanjutnya ditentukan kriteria siapa yang akan menjadi pemimpin berdasarkan konstitusi.

Simak Video  Prof. Mahfud jangan lupa Klik Subscribe untuk menghasilkan pemilu berkualitas dan Indonesia makmur lahir batin.

KOMENTAR