Makanan Manusia Bandung Purba Gua Pawon Teridentifikasi

Adin

Saturday, 01-12-2018 | 22:36 pm

MDN
Manusia Bandung Purba yang di temukan di Gua Pawon, Bandung Barat [ist.]

Bandung, Inako

Arkeolog dari Balai Arkeologi Bandung berhasil mengidentifikasi apa saja makanan yang dikonsumsi oleh manusia Bandung Purba yang ditemukan di Goa Pawon yang berlokasi di kawasan karst Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, berusia 9.500 tahun yang dikubur meringkuk dan artefak-artefak peralatan kuno yang berhasil mengungkap kebudayaan mereka.

Arkeolog Luthfi Yondri yang berhasil mengidentifikasi makanan tersebut dalam seminar bertajuk ‘ Gigi yang Bercerita’ di Auditorium Museum Geologi Bandung, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (30/11/2018) mengatakan, “Terdapat sisa tulang hewan mamalia, kera, reptil, aves, dan paling banyak babi hutan. Ternyata, manusia pawon di zaman mesolitik berburu dan mengumpulkan makanan,”

Pertanyaan pun berlanjut, apakah manusia purba Goa Pawon mengonsumsi makanan lain selain protein dari daging-dagingan?

Fahmi Oscandar dan Yuti Malinda, dua ahli Forensik Odontologi Fakultas kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, ikut meneliti sejumlah gigi yang masih menempel atau bahkan yang sudah copot dari kerangka manusia Bandung purba melalui pemeriksaan klinis, radiologis dan mikroskopis.

“Dari rangka yang didapat pakai foto rontgen, kelihatan tinggi mahkota gigi sudah pendek, sudah terjadi artrisi, mungkin disebabkan pola makan yang berbeda dengan pola makan sekarang,” kata Yuti Malinda.

Dari gambaran gigi yang didapat, bisa dipastikan manusia Goa Pawon belum mengenal teknik memasak makanan.

“Gigi manusia pawon sudah rata. Di Goa Pawon sudah ditemukan api, tapi tidak digunakan memasak, akibatnya makanannya lebih keras,” tuturnya.

Pemeriksaan terhadap gigi juga mengungkapkan fakta lain.

Menurut Fahmi Oscandar, manusia Bandung purba ini juga mengonsumsi tumbuhan selain mengonsumsi daging sebagai makanan utama. “Tapi makanannya mentah. Kita temukan ada serat tumbuhan dan serat karbohidrat utuh. Tapi seratnya ini belum pecah karena panas (dimasak),” ungkapnya.

 

KOMENTAR