Malaysia Hentikan Ekspor Ayam, Bisnis Nasi Ayam Singapura Terancam Bangkrut

Jakarta, Inakoran
Larangan ekspor ayam oleh pemerintah Malaysia, Rabu (1/6), telah memukul sektor bisnis nasi ayam negara tetangganya Singapura. Padahal, nasi ayam menjadi hidangan nasional di Negara Singa dan bisnis tersebut sangat bergantung pada impor pangan dari negara lain.
Larangan ekspor ayam dipicu oleh naiknya harga minyak dan pakan ayam akibat perang di Ukraina. Akbat perang itu, Malaysia berjuang untuk mengamankan pasokan domestik yang cukup, sehingga menangguhkan ekspor bulanan hingga 3,6 juta ayam ke negara lain.
Larangan itu telah menyebabkan lonjakan harga dan kekhawatiran akan kekurangan di Singapura.
Badan Pangan Singapura mengatakan 30 persen pasokan ayam di Singapura bergantung pada Malaysia. Sementara sisanya berasal dari negara-negara yang lebih jauh seperti Brasil.
Larangan itu datang ketika sebagian besar toko makanan, termasuk sejumlah toko kecil dan kios yang menjual nasi ayam, mulai melihat perubahan dalam bisnis ketika Singapura pada akhir April mencabut sebagian besar langkah-langkah jarak sosial yang telah diberlakukan untuk mengekang penyebaran COVID-19 sejak awal tahun 2020.
"Kami khawatir karena mereka (pemasok) akan menggelembungkan harga (unggas)," kata Nur Ain Syed Ismail, pemilik warung nasi ayam, mengungkapkan keprihatinannya.
Wanita berusia 34 tahun itu menambahkan bahwa dia mungkin harus menjual lebih banyak hidangan lainnya.
Menurut sebuah laporan di surat kabar The Straits Times, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan kepada media lokal pada 27 Mei bahwa Singapura, yang bergantung pada impor untuk lebih dari 90 persen makanannya, "terkena dampak buruk" oleh inflasi di tengah perang Ukraina dan langkah-langkah yang diambil oleh negara-negara untuk mengamankan pasokan makanan mereka sendiri.
TAG#ayam, #ekspor ayam, #malaysia, #bisnis, #nasi ayam, #singapura
198746482
KOMENTAR