Mandi di Pantai? Gelombang Tinggi Menyeruak Pesisir Cilacap hingga Yogyakarta

Hila Bame

Saturday, 14-07-2018 | 13:21 pm

MDN
Gelombang tinggi di pantai selatan Jawa [ist.]

Jakarta, Inako

Gelombang di wilayah perairan Selatan Cilacap hingga Yogyakarta diprakirakan bisa mencapai kisaran 2,5-4 meter, sedangkan di wilayah Samudra Hindia Selatan Jateng-DIY berkisar 4-6 meter.

Para wisatawan Parangtritis dan sekitarnya  Provinsi DI Yogyakarta dihimbau jangan mendekat pesisir pantai oleh Kantor Badan Metorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Cilacap.

Teguh Wardoyo, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meterologi BMKG Cilacap, mengatakan, tinggi gelombang di laut Selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kembali meningkat setelah sempat mengalami penurunan.

"Tinggi gelombang di laut Selatan Jateng-DIY pada beberapa hari terakhir sempat turun hingga 2,5 - 4 meter. Namun, akhir pekan ini kembali meningkat," katanya di Cilacap, Jawa Tengah Sabtu (14/7/2018)

Penurunan tinggi gelombang tersebut terjadi karena badai tropis Maria di Samudra Pasifik sebelah Timur Filipina telah menghilang.

Berdasarkan pantauan citra satelit cuaca, tercatat tinggi gelombang di laut Selatan Jateng-DIY pada Sabtu (14/7) diprakirakan mengalami peningkatan akibat adanya perbedaan tekanan udara yang signifikan antara wilayah di belahan bumi Utara dan belahan bumi Selatan.

Belahan bumi Utara terdapat empat daerah pusat tekanan rendah, yakni di perairan sebelah Timur Filipina sebesar 1.006 milibar, Samudra Pasifik Timurr Laut Filipina sebesar 1.007 milibar, di sekitar Hanoi sebesar 999 milibar, dan Teluk Benggala sebesar 992 milibar.

Sementara itu, di belahan bumi Selatan terdapat daerah pusat tekanan tinggi yang berlokasi di Australia bagian Selatan yang sebesar 1.025 milibar.

"Dengan demikian masih ada perbedaan tekanan udara yang signifikan antara belahan bumi Utara dan belahan bumi Selatan. Oleh karena itu, kecepatan angin maksimum di atas laut selatan Jateng-DIY diprakirakan lebih dari 20 knot yang bertiup dari arah timur hingga tenggara atau biasa disebut dengan angin timuran," katanya.

TAG#Kemenhub, #BMKG, #Jateng, #DIY

198733672

KOMENTAR