Mandiri Bidik Penyaluran KPR Rp 240 M dari Kaum Milenial

Sifi Masdi

Thursday, 11-10-2018 | 09:54 am

MDN
Bank Mandiri [ist]
"Bank Mandiri siap menggarap kalangan milineral untuk menyalurkan kredit pemilik rumah (KPR)." 

 

Jakarta, Inako

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membidik penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dari milenial sebesar Rp 240 miliar selama 3 bulan ke depan, dari Oktober hingga Desember 2018.

Untuk mencapai target itu, perbankan tersebut membuka fasilitas Mandiri KPR Milenial. Fasilitas tersebut untuk memudahkan milenial mencicil rumah.

"Sampai Desember Rp 240 miliar dari milenial saja, sampai Desember atau rata-rata sebulan Rp 80 miliar hanya untuk milenial," kata Executive Vice President Consumer Loans Bank Mandiri Ignatius Susatyo Wijoyo di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (10/10/2018).

Kalangan milenial yang dibidik lewat fasilitas khusus tersebut, tidak hanya sebatas di Jakarta, melainkan di seluruh Indonesia.

"Fasilitas KPR milenial itu bisa dibeli di seluruh Indonesia, bukan di Jakarta saja, jadi orang-orang di seluruh Indonesia bisa berlaku nasional, bukan cuma berlaku di Jakarta," sebutnya.

Selama ini kontribusi penyaluran KPR untuk generasi milenial diakuinya masih sedikit. Pasalnya Bank Mandiri belum fokus membidik kalangan muda tersebut.

"KPR milenial masih belum banyak karena selama ini Mandiri fokusnya di sebelum-sebelumnya itu terfokus pada nasabah menengah atas. Mulai semester 2 ini kita mulai memfokuskan bukan hanya menengah atas tapi juga mulai menengah ke bawah," jelasnya.

"Menengah ke bawah paling besar pasarnya adalah teman teman yang usianya di bawah 30 tahun. Yang kita sasar pertama adalah karyawan dulu, kenapa karyawan dulu, karena gajinya ketaker, (terukur)" ujarnya.

Berdasarkan data yang dimiliki Bank Mandiri, potensi milenial untuk mengambil KPR sekitar 600.000. Hal itu berdasarkan milenial yang memiliki payroll atau sistem administrasi penggajian di Bank Mandiri.

"Jumlah payroll yang ada di Mandiri yang di bawah (usia) 30 tahun di bawah 20 juta (orang). Itu ada 600 ribu orang. Tinggal kira kira yang mau ngambil berapa orang," tambahnya.

 

Baca juga :


 

 

 

 

 

KOMENTAR