Mantan PM Jepang Shinzo Abe Tewas Ditembak, Petugas Keamanannya Kemana?

Jakarta, Inako

Insiden penembakan yang menyebabkan terbunuhnya Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe membuat orang bertanya-tanya keberadaan pasukan pengamanannya.

Dikutip dari The Japan Times, Kepala Kepolisian Prefektur Nara Onizuka mengaku Abe tidak dijaga secara ketat sehingga menyebabkan terjadinya insiden tersebut.

Baca juga: Mantan PM Jepang Shinzo Abe Meninggal Dunia Usai Ditembak

Sementara itu, Badan Kepolisian Jepang (NPA) tidak mengungkapkan secara detail jumlah anggota yang ditempatkan untuk menjaga Abe saat dia menghadiri acara tersebut.

Dari video penembakan yang beredar di media sosial, pengamanan Abe memang terlihat sangat longgar.

Hanya ada beberapa petugas yang ditempatkan di lokasi tersebut dan posisi berdiri mereka sama-sama menghadap ke arah depan seperti Abe.

Akibatnya, pelaku dengan mudah menerobos ke lokasi tersebut, mendekati Abe yang tengah berpidato dan kemudian menembaknya sebanyak tiga kali.

Insiden ini membuat publik penasaran dengan sistem keamanan Jepang dalam melindungi dan memastikan keamanan pejabatnya, termasuk mantan PM.

Dilansir Reuters, polisi keamanan atau yang dikenal dengan SP bertugas untuk melindungi para pejabat Jepang dan tokoh penting lainnya atau VIP.

Mereka biasanya selalu berada di dekat pejabat untuk melindungi pejabat itu dari serangan atau kekerasan fisik.

Mereka memiliki keahlian dalam bertarung menggunakan tangan kosong.

Sebelum masuk dalam badan keamanan itu harus melewati berbagai seleksi, seperti tinggi badan, berat badan, penglihatan, seni bela diri, kemampuan menembaj, kelas petugas kepolisian, dan lain sebagainya.

SP sendiri diresmikan pada 1965. Berdirinya badan keamanan itu tidak terlepas dari insiden penusukan terhadap Duta Besar Amerika Serikat untuk Jepang Edwin O. Reischauer pada 1964.