Melihat Kembali Momen Kemerdekaan Indonesia

Ranika TB

Wednesday, 19-08-2020 | 15:20 pm

MDN
Konferensi Meja Bundar [ist]

Jakarta, Inako

Tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sejak itu, Indonesia mulai merdeka. Namun ketika itu Belanda belum mengakuinya. Kedaulatan Belanda diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat pada tanggal 2 November 1949.

Ketika Jepang menyerah pada tahun 1945, kaum nasionalis Hindia Timur mengambil kesempatan untuk melepaskan penjajahan Belanda dan memproklamasikan kemerdekaan negara Indonesia yang telah dijanjikan Jepang kepada mereka. Baik Komunisme maupun Islam tidak banyak menarik bagi kaum nasionalis, yang dipimpin oleh Sukarno dan Muhammad Hatta. Sukarno, putra seorang guru sekolah, hanya memiliki sedikit waktu untuk agama atau ideologi dan percaya bahwa dirinya adalah seorang “manusia takdir”. Ia pernah dipenjara dan diasingkan oleh Belanda. Begitu pula dengan Hatta, seorang yang berasal dari Sumatera dengan gelar sarjana ekonomi Universitas Rotterdam, Belanda.  Keduanya telah bekerja sama dengan Jepang dan membantu mengatur tentara Indonesia yang didukung Jepang.

Berbekal senjata Jepang, kaum nasionalis melakukan perjuangan bersenjata melawan Belanda, yang memiliki alasan ekonomi yang kuat untuk merebut kembali Hindia Belanda dan percaya bahwa sebagian besar orang Indonesia ingin mereka kembali. Pasukan Belanda membuat kemajuan besar di Jawa dan Sumatera, tetapi ada kritik keras di Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Amerika Serikat mendesak untuk solusi yang dirundingkan.

Akhirnya Konferensi Meja Bundar yang terdiri dari 120 delegasi berkumpul di Den Haag pada bulan Agustus 1949 di bawah kepemimpinan perdana menteri Belanda, Willem Drees. Delegasi nasionalis dengan cekatan dipimpin oleh Hatta. Lalu, pada tanggal 2 November 1949, setelah sepuluh minggu tawar-menawar, konferensi mencapai kesepakatan yang mengalihkan kedaulatan Belanda ke Indonesia Serikat, dengan Ratu Juliana dari Belanda sebagai ketua tituler dari Uni Indonesia-Belanda yang baru, Sukarno sebagai presiden Indonesia dan Hatta sebagai wakil presiden. Pertanyaan pelik tentang Dutch New Guinea (Irian Jaya) dikesampingkan untuk kemudian hari.

Belanda membebaskan ribuan tahanan politik sebelum kemerdekaan secara resmi dirayakan pada 27 Desember . Kemudian, baru 60 tahun kemudian, tepatnya pada 15 Agustus 2005, pemerintah Belanda secara resmi mengakui bahwa kemerdekaan Indonesia secara de facto bermula pada 17 Agustus 1945.

Indonesia yang baru ini, dengan populasi 78 juta di negara kepulauan yang mendekati 2 juta kilometer persegi daratan, segera menjadi negara penting di Pasifik Barat Daya.

 

KOMENTAR