Memahami Lebih Dalam Sapioseksual, Jatuh Cinta Karena Faktor Kecerdasan

Binsar

Thursday, 06-12-2018 | 07:04 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Jakarta, Inako

Semua orang pasti mengalami jatuh cinta. Ada banyak alasan mengapa seseorang jatuh cinta pada seseorang, diantaranya, karena penampilan fisik, karena sifat dan sikap, atau karena memiliki kesamaan tertentu, dan juga karena kecerdasannya.

Nah, terkait jatuh cinta karena kecerdasan, kita akan mengenal sebuah istilah sapioseksual. Istilah ini merujuk pada jatuh cinta seseorang yang disebabkan karena faktor kecerdasan yang dimiliki orang tertentu.

Urban Dictionary mendefinisikan sapioseksual sebagai orang yang menganggap kecerdasan adalah hal yang paling menarik saat menyukai orang lain. Hal paling sederhana dari sapioseksual adalah mencari pasangan yang memberikan percakapan menarik.

Istilah sapioseksual diciptakan pada 1998 untuk menggambarkan seseorang yang lebih tertarik pada pikiran daripada tubuh pasangan.

Menurut Diana Raab, PhD, seorang psikolog transpersonal, otak adalah organ seks terbesar. Mereka yang mengaku sebagai sapioseksual akan mengatakan bahwa mereka dihidupkan oleh otak dan cenderung menyukai wawasan orang lain.

Seorang sapioseksual akan menyukai lawan jenis yang tidak hanya cerdas, tapi juga berpakaian dengan baik. Mereka akan merasa kesal bahkan jijik terhadap orang yang dianggap bodoh.

Mereka juga menyukai orang yang mau membacakan tulisan sastra sebelum bercinta. Diana Raab pun mengatakan bahwa orang sapioseksual akan menginginkan diskusi filsafat, politik dan psikologi sebelum bercinta.

Pustakawan, guru, dosen, dan orang-orang yang terlibat dalam lembaga pembelajaran sering menjadi sasaran orang sapioseksual. Dikatakan dalam antologi The Sexy Big Book of Erotica, Bix Warden menulis dalam pengantar bagaimana pustakawan sering ditampilkan dalam fantasi seksual.

Bix Warden setuju bahwa otak adalah organ terseksi dalam tubuh, dan ia juga mengatakan bahwa kecerdasan adalah seksi. Meskipun Anda tidak perlu menjadi seorang pustakawan untuk menjadi seksi, ia menyebutkan bahwa pustakawan biasanya cerdas dan seksi, membaca banyak jenis tulisan, dan dapat diajak bicara tentang banyak hal.

Orang sapioseksual sebenarnya masih tertarik pada aroma, suara dan aspek visual lainnya yang lebih mudah terlihat, namun kecerdasan seseorang menjadi nilai utama bagi mereka dalam menyukai orang lain. Namun, bila orang lain tidak secerdas yang ia bayangkan, minat terhadap orang tersebut akan memudar.

Menurut Mark Banschick, M.D. dalam dalam lama Psychology Today  mengatakan kepribadian seorang individu sangat penting untuk agar dia terlihat seksi. Mark menggunakan dialog Plato dalam The Symposium sebagai contoh. Karakter utama, Socrates, tidak mempunyai uang, tidak mempunyai, namun dia memiliki karisma dan kecerdasan yang cemerlang. Ini bisa jadi bukti bahwa sifat hubungan istimewa tidak berubah selama bertahun-tahun.

Kecerdasan seseorang juga dapat memengaruhi beberapa faktor, seperti sperma yang kuat pada pria dan juga gairah seks yang tinggi.

Perempuan sapioseksual menyukai laki-laki cerdas karena berkorelasi dengan sperma yang sehat dan merasakan bahwa memilih pasangan yang cerdas berarti ada kesempatan besar untuk memiliki bayi.

Sementara itu, jika harus memilih, lelaki lebih menyukai perempuan yang cerdas meski tubuhnya tidak begitu seksi daripada perempuan cantik tapi "tulalit". Perempuan cerdas akan membuat lelaki selalu penasaran untuk menelusuri pemikiran-pemikirannya. Sungguh berat rasanya bagi lelaki menghabiskan waktu bersama seseorang yang tidak bisa mengimbangi percakapan saat kencan.

Anda? Dengan siapa dan pada apa cintamu terhanyut?

KOMENTAR