Membangun Kekayaan Generasi

JAKARTA, INAKORAN
Tumbuh dalam keluarga dengan orang tua sederhana, tidak punya banyak. Selalu hidup hemat dan jauh di bawah kemampuan.
Saat berusia dua puluhan dan masih lajang, banyak orang hanya peduli tentang membangun karier .Tidak memikirkan masa depan finansial sendiri, sebagian karena gagasan pensiun terasa begitu jauh. Berfokus pada tujuan jangka pendek dan berpikir bahwa naik jabatan adalah cara paling pasti menuju kesuksesan finansial.
“Datang saja, kerjakan tugasmu, dan seseorang akan menghargai pekerjaanmu” adalah rumus asli untuk meraih kesuksesan.
Kalau dipikir-pikir lagi, ini adalah pandangan yang picik. Pola pikir tentang uang berubah total ketika memiliki anak.
Seharusnya tidak hanya ingin mempersiapkan mereka secara finansial untuk masa depan, tetapi juga membangun kekayaan generasi yang dapat mengubah arah keluarga selamanya.
Beginilah cara membangun kekayaan generasi sekarang:
1. Secara konsisten memperoleh aset
Salah satu langkah pertama untuk membangun kekayaan generasi adalah memiliki aset — sesuatu yang memiliki nilai moneter yang meningkat, atau yang dapat menghasilkan pendapatan dari waktu ke waktu, seperti saham atau real estat — yang dapat diwariskan kepada anak-anak.
Beberapa tahun yang lalu, memulai memperoleh aset dengan berinvestasi secara lebih sengaja, khususnya di pasar saham dan properti sewa.
Sangat menggemari dana indeks berbiaya rendah yang melacak S&P 500, karena dana indeks terdiversifikasi, dan itu membantu mengurangi risiko. Dana indeks juga dapat menjadi cara sederhana untuk menghasilkan pendapatan pasif melalui dividen.
2. Memanfaatkan strategi penghematan pajak
Dalam pekerjaan dari jam 9 sampai jam 5, saya memastikan untuk menggunakan setiap peluang penghematan pajak.
Selalu memanfaatkan opsi penyesuaian 401(k) dari perusahaan tempat bekerja, misalnya, dan menyumbangkan sejumlah dolar pra-pajak ke Rekening Tabungan Kesehatan.
Selain itu, menginvestasikan dolar HSA, yang memungkinkan pertumbuhan dan penarikan bebas pajak.
3. Mempersiapkan diri untuk hal-hal yang tidak terduga
Menemukan bahwa membangun kekayaan lintas generasi mengharuskan memiliki hubungan yang lebih jernih.
Artinya, telah berbicara dengan perencana warisan dan memiliki polis asuransi jiwa, serta perwalian keluarga.
4. Mengajarkan anak-anak tentang uang sejak dini
Sangat penting agar anak-anak memiliki dasar-dasar literasi keuangan dan pembangunan kekayaan yang mendasar. Dipastikan bahwa anak-anak tidak melihat uang sebagai kupon lotre atau cek kosong, tetapi sebagai alat yang memberi mereka akses ke peluang untuk meraih kesuksesan.
Perlu mengajarkan mereka untuk membagi uang saku mereka menjadi lima bagian: memberi, kebutuhan, keinginan, menabung, dan berinvestasi.
Pada akhirnya, terserah mereka untuk menentukan seberapa besar kontribusi mereka pada setiap kategori. Yang terpenting, kita selalu mengingatkan diri sendiri betapa beruntungnya kita, dan tidak pernah menganggap remeh apa yang kita miliki.
TAG#investasi
190215768
KOMENTAR