Memiliki Rambut di Sekujur Tubuhnya, Anak Ini Disebut Menderita Sindrome Manusia Srigala

Jakarta, Inakoran

Anak laki-laki bernama Lalit Patidar, berusia 17 tahun ini berasal dari Madhya Pradesh, India. Ia didiagnosis menderita hipertrikosis, yaitu keadaan yang juga dikenal sebagai 'sindrom manusia serigala', sejak usia enam tahun. Seluruh tubuhnya tertutup rambut.

Kondisi remaja asal Madhya Pradesh ini tergolong langka. Seluruh tubuh Lalit tertutup rambut. Teman-teman sekelasnya memanggilnya "anak monyet" dan mengatakan bahwa mereka takut dia akan menggigit mereka.

Hipertrikosis adalah kondisi yang ditandai dengan jumlah pertumbuhan rambut yang tidak normal di seluruh tubuh. Kondisi ini sangat langka sehingga diyakini hanya 50 orang yang mengidapnya sejak Abad Pertengahan.

Kepada Daily Mail, seperti dikutip dari timesnownews, Patidar mengatakan bahwa dirinya berasal dari keluarga biasa. Ayahnya seorang petani, dan saat ini dia duduk di bangku SMA kelas 12. Tiap hari, selepas sekolah, ia membantu ayahnya bertani.

"Saya memiliki rambut ini sepanjang hidup saya, orang tua saya mengatakan dokter mencukur saya saat lahir tetapi saya tidak benar-benar menyadari ada yang berbeda pada saya sampai saya berusia sekitar enam atau tujuh tahun. Saat itulah saya pertama kali memperhatikan bahwa rambut tumbuh di sekujur tubuh saya tidak seperti orang lain yang saya kenal," tuturnya.

Orang tuanya sangat mengkhawatirkan keadaannya, karena tidak ada riwayat kondisi pertumbuhan rambut seperti itu di keluarganya.

"Anak-anak kecil dulu takut melihat saya, dan sebagai seorang anak saya tidak tahu mengapa. Ketika saya tumbuh dewasa, saya menyadari bahwa seluruh tubuh saya memiliki rambut dan itu tidak seperti orang lain. Anak-anak khawatir, saya akan menggigit mereka seperti binatang," tutur remaja itu.

Tidak ada obat untuk kondisi Lalit.

Sejauh ini, tidak ada obat untuk mencegah pertumbuhan rambut di seluruh tubuhnya itu. Seperti rambut kepala, sesekali dipotong, tetapi tumbuh kembali dan belum ada cara untuk mengatasinya.

Lalit menyadari bahwa dia unik, berbeda dari manusia biasa dan mungkin hanya satu dari sejuta orang. Ia menganggap perbedaan itu sebagai kekuatan terbesar bagi dirinya.