Memprihatinkan, Penderita Gangguan Jiwa di Pangandaran Meningkat

Binsar

Thursday, 28-11-2019 | 15:34 pm

MDN
Ilustrasi [ist]

Pangandaraan, Inako

Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Jawa Barat merasa prihatin dengan terus meningkatnya jumlah warga yang mengalami gangguan jiwa di Kabupaten Pangandaran dalam beberapa tahun belakangan ini.

Menurut Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular Dan Kesehatan Jiwa Kabupaten Pangandaraan, dr Rina Veriany, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir penyandang penyakit jiwa di Pangandaran tercatat sebanyak 1.355 jiwa.

"Pada tahun 2017 penyandang penyakit jiwa sebanyak 385 jiwa, pada tahun 2018 sebanyak 425 jiwa, dan tahun 2019 sebanyak 545 jiwa," kata Rina.

Fakta ini disikapi Dinas Kesehatan kabupaten itu dengan membentuk Komunitas Kesehatan Jiwa Mandiri Produktif (Kaswari). Komunitas ini, bertujuan untuk memaksimalkan penanganan penyandang penyakit jiwa di wilayah itu,

"Kaswari dibentuk untuk memaksimalkan penanganan penyandang penyakit jiwa pascapengobatan," kata Rina.

Rina mengaku, pihaknya sudah mencanangkan program khusus penanganan kasus ini. Salah satunya adalah dengan mendorong para penyandang penyakit jiwa dan keluarganya untuk meminum obat tepat waktu.

"Kegiatan Kaswari juga melatih penyandang penyakit jiwa untuk melakukan aktivitas yang positif seperti menari, olahraga, diberikan materi keterampilan agar produktif," paparnya.

Selain program minum obat tepat waktu, Kaswari juga mendidik masyarakat agar memperlihatkan sikap yang wajar kepada para penyandang penyakit jiwa setelah sehat dan kembali masyarakat.

Menurut Rina, penyebab sakit jiwa banyak, namun yang paling menonjol adalah karena himpitan ekonomi, keinginan yang tidak terpenuhi, atau terlalu tinggi angan-angan tetapi tidak sesuai realita.

"Untuk membantu upaya memaksimalkan penyembuhan penyandang penyakit jiwa, peran keluarga sangat penting di antaranya untuk mengawasi jadwal menggunakan obat," jelasnya. 

Rina mengaku, saat ini program Kaswari masih mengalami kendala karena pihak keluarga yang salah satu keluarganya mengalami penyakit kejiwaan enggan mengantar jika ada program tersebut lantaran malu diketahui publik. "Dari 18 penyandang penyakit jiwa yang kami undang untuk mengikuti program Kaswari, yang datang hanya 10 orang," terang Rina. 

Ke depan, program Kaswari akan digelar ke setiap Kecamatan secara bergilir. Satu kecamatan bakal digelar program Kaswari di tiga lokasi dalam jangka waktu satu bulannya.

 

 

TAG#sakit jiwa, #pangandaan, #jabar

190231566

KOMENTAR