Mencegah Penguasa Dholim

Oleh. : Adlan Daie
Wakil Sekretaris PWNU Jawa Barat
Indramayu, Inako
Fir'un adalah salah satu tokoh politik legendaris yang diabadikan dalam Al Qur'an. Fir'un sosok penguasa dholim, nyaris sempurna kedholiman dan kekejamannya terhadap rakyat yang dipimpinnya meskipun tidak diceritakan dalam Al Qur'an apakah Fir'un melakukan praktek jual beli jabatan dan pasar gelap deal-deal proyek sebagaimana umumnya dilakukan oknum penguasa modern kecuali potret kekejamannya terhadap hak-hak politik rakyat
Sejarawan moralis Inggris, John Emiriech Lord Acrion, berbasis studi impirisme politik menggambarkan bahwa Power tends to currupt, absolute power, currupt absolutely, kekuasaan cenderung koruptif. Makin besar dan absolut kekuasaannya makin menjadi-jadi modus, pola, model dan cara kreatif korupsinya. Karena itu makin besar pula ongkos kerugian, penderitaan dan daya rusak yang ditanggung dan dipikul beban rakyat secara lahir dan batin.
Secara mendalam dan bertingkat Imam Al Ghazali menjelaskan dalam kitabnya Ihya Ulumuddin , bahwa rakyat tidak akan pernah rusak kecuali dirusak mentalitas korupsi para pemimpin dan pejabatnya. Sumber kebejatan pemimpin dan pejabat adalah diam dan absennya para ulama untuk mengingatkannya secara kriris dengan standing tegas, terlebih jika para ulama berfungsi sebagai barisan tim pendukung yang terlibat membuat nadloman, sajak dan puisi puja-puji terhadap penguasa.
Ali bin Abi Thalib sangat mengkhawatirkan daya rusak pemimpin dan pejabat pemegang kendali kekusaaan. Ia mengingatkan dalam salah satu petikan surat politiknya dalam kitab Nahjul Balaghah sebagai berikut : Wala taqulanna inni mu'ammarotun fa utha'a, janganlah sekali-kali anda sebagai penguasa yang diangkat oleh kekuasaan legal, lalu meminta ketaatan tanpa reserve dari rakyat yang telah memilihnya. Pointnya, keta'atan secara kritis penting untuk pengingatkan penguasa yang ikut dipilihnya.
Dalam sistem politik demokratis fenomena kekuasaan tunggal personifikasi Fir'un di atas sulit terjadi. Kekuasaan dalam sistem politik demokratis ala Madhab Mountesque, pakar politik era pencerahan Eropa, telah dibagi dalam tiga varian kekuasaan saling chek and balance satu sama.lain, yakni kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Sebuah pembagian kekuaaaan ideal untuk menutup ruang hadirnya sosok penguasa tunggal yang berpotensi besar abuse of power, menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan golongan politiknya.
Perjalanan 20 tahun era reformasi yang menjanjikan ruang kebebasan politik menurut Gus Dur, penggiat gerakan demokrasi dalam salah satu artikelnya berjudul 'Demokrasi Seolah-olah' hanya berhenti di level formalisme dan prosedur politik ketatanegaraan.Tidak substantif dan tidak korelatif dengan hajat hidup politik rakyat yang memandatkan suaranya kepada pemegang kekuasaan politik.
Ruang kebebasan politik mulai bergeser dan bertransformasi ke arah oligarkhi politik. Suatu koorporasi atau semacam lembaga bisnis politik dimana pemilik saham politik terbesar menjadi pengendali tunggal arah dan kebijakan politiknya. Kepentingan publik hanya diperhatikan jika tidak berbenturan dengan kepentingan bisnis koorporasi politiknya. Politik sebagai jalan mulia dan beradab untuk mengadvokasi pembelaan kepentingan publik berubah 180 derajat menjadi alat proteksi kepentingan bisnis politiknya.
Kontestasi Pilkada Indramayu tahun 2020 harus mencegah hadirnya penguasa berpotensi dholim sebagaimana digambarkan diatas. Modus, pola dan cara penguasa memanfaatkan jaringan birokratis, menumpangi program-program pemerintah dan mobilisasi massa dengan bungkus acara manipulatif harus dilawan dengan gerakan masyarakat sipil secara massif, harus diganggu dengan gerakan perubahan secara terstrukrur dan harus dipukul secara psikologis agar tidak main-main dengan penyalahgunaan kekuasaan.
Mencegah penyalahgunaan kekuasaan adalah tindakan politik mulia, mencegah modhorot dan efek daya rusaknya harus didahulukan daripada kemungkinan manfaat yang diperolehnya (dar ul mafasid muqaddamun 'ala jalbil maaholih).Allah SWT tidak akan terlibat merubah keadaan (seburuk apapun) kecuali kita berinisiatif dan berpartisipasi aktif untuk merubahnya (QS: Al Ra'd, 11).
Semoga bermanfaat.
TAG#Indramayu, #PWNU, #Jawa Barat Pilkada Indramayu
198733081

KOMENTAR