Menemukan Cinta Sejati di Jembatan Cinta

Jakarta, Inako
Salah satu fenomena yang menarik saat berlangsung Festival Bahari 2019 selama dua hari adalah Jembatan Cinta. Jembatan dengan panjang 800 meter ini menghubungkan Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil, Kepulauan Seribu.
Simak Video Yang membuat Adinia Wirasti Jatuh Cinta, jangan lupa "klik Suscribe and Like"
Jembatan Cinta menjadi buah bibir di kalangan wisatawan atau warga selama festival. Maklum, semua kegiatan festival berlangsung di sekitar Jembatan Cinta. Ada panggung besar di dekat jembatan untuk menggelar berbagai acara kesenian dan acara lainnya.

Tidak hanya itu selama festival Jembatan Cinta menjadi venue untuk lomba perahu hias, lomba renang, foto bawah laut, aksi bersih laut. Air laut yang bening di sekitar jembatan membuat kawasan di kiri-kanan jembatan dijadikan sebagai pusat penakaran ikan dan budidaya pembibitan dan penanaman terumbu karang.
Selain itu, di tengah jembatan ada dua panggung besar yang biasa digunakan oleh warga atau wisatawan untuk sekedar menghirup udara segar, berselfi, menikmati matahari pagi dan matahari tenggelam di ujun barat, ngopi bareng, berpacaran, bernostalgia, tidur-tiduran, berhalusinasi, atau sekdar melihat pemandangan bawah laut yang bening.
Saat festival berlangsung salah satu panggung dimanfaatkan untuk konser. Ada tiga band yang menggelar pertunjukan selama festival, yaitu Band Hiphop asal NTT, Grup Band Andi Rif, dan Band Ritmix asal Amerika Latin. Hal ini membuat Jembatan Cinta begitu sentral bagi kehidupan masyarakat di Pulau Tidung karena selalu menjadi pusat beragam kegiatan. Oleh karena itu, anda jangan pernah bilang, sudah ke Pulau Seribu, kalau anda belum pernah melintasi keindahan kelokan Jembatatan Cinta yang penuh romantis.
Mitos Jembatan Cinta
Cerita tentang Jembatan Cinta menjadi menarik bagi wisatawan karena tidak hanya hanya berhenti pada pusaran keramaian dan kegembiraan, tetapi juga menyeberang hingga ke mitos tentang Jembatan Cinta yang menghubungkan Tidung Besar dan Tidung Kecil.

Ada beberapa mitos yang beredar di tengah masyarakat dan masih belum dapat dibuktikan secara ilmiah tentang Jembatan Cinta. Berikut ini 3 konon kisah mitos tentang jembatan ini:
1. Melintasi Jembatan Cinta Dapat Membuat Pasangan Langgeng
Jembatan Cinta, sesuai namanya adalah penghubung cinta, banyak kisah traveler atau wisatawan yang membuktikan dengan pasangannya. Memang pada jaman dahulu jembatan ini dibangun dengan menggunakan bahan dasar kayu, yang rentan rapuh dan rusak.
Bila dalam menyeberangi jembatan tersebut, pasangan anda terlihat seperti ingin berbalik arah menandakan bahwa suatu saat nanti hati tersebut dapat berpindah ke lain hati, namun bila tetap menyeberangi sampai ke ujung bahwa dia sanggup menemani sang lelaki sampai ke ujung menandakan bahwa pasangan anda setia.

Hal ini dipercayai oleh banyak traveler, bahwa jalan untuk menuju antara Pulau Tidung ini tak sebagus yang dipandang, banyak jalan yang runtuh sedangkan bila pasangan tersebut mampu menemani menandakan bahwa, pasangan anda akan setia walaupun sang lelaki karirnya suatu saat berada dibawah.
Hal lain juga adalah bila pasangan berbalik arah, dia tidak percaya bahwa sang lelaki tersebut dapat melindunginya.
2. Melompat dari Atas Jembatan Dapat Menemukan Cinta Sejati dan Membuang Kotoran dari Pikiran
Banyak juga yang beranggapan melompat di atas ketinggian 6 meter dari atas jembatan dapat mengikis atau membuang kotoran dari pikiran. Selain itu, ada juga keyakinan bahwa setiap wisatawan yang bisa melompat dengan sempurna dari atas jembatan dapat menemukan cinta sejati. Banyak wisatawan yang percaya dengan mitos ini, sehingga ada yang nekat untuk melombat dari ketinggian 6 meter ke bawah laut, meski belum belajar cara meloncat yang benar. Memang di bawah jembatan airnya sangat jernih dengan kedalaman sekitar 1,5 meter. Tetapi anda tetap diingatkan jangan memaksakkan diri untuk terjun hanya karena ingin mendapatkan sebuah cinta sejati demi menghindari risiko yang tidak diinginkan, kecuali kalau anda profesional.
3. Mitos Ujung Jembatan Cinta ke Pulau Tidung Kecil Angker
Hal ini didapat dari sejarah Jembatan Cinta di Pulau Tidung. Awalnya pulau ini dimiliki oleh orang Kalimantan yang memiliki ketinggian 2 meter dan di kubur di Pulau Tidung kecil.
Hal ini juga diperkuat oleh kedua pendapat masyarakat asli Pulau Tidung, dengan pertanyaan wisatawan yang penasaran yaitu “Ada apa sih di ujung dari Pulau Tidung kecil itu?”, dan mereka menjawab “Jangan mas, di sana angker” dan “di sana ada kuburan pemilik pulau ini”

Dan dari situ, ada juga para wisatawan yang ingin meluapkan penasaran untuk melihat ujung dari pulau ini, dan pada akhirnya mereka tersesat. Serta mereka berpendapat “kami disesatkan oleh mahkluk ghoib”
Untuk menghilangkan mitos angker dari pikiran, pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu menanam sejumlah pohon di ujung jembatan yang berbatasan dengan Pulau Tidung Kecil. Selain tanaman ini mencegah para wisatawan ke ujung, juga memiliki fungsi lain yaitu mencegah abrasi.
TAG#Jembatan Cinta, #Pulau Tidung, #Mitos, #Kepulauan Seribu
198735305
KOMENTAR