Mengerikan Operasi Militer Turki Tembaki Penjara Milisi ISIS Di Perbatasan

Jakarta, Inako
"Serangan ke penjara yang memenjarakan teroris ISIS akan mengarah pada bencana sebagai konsekwensi di mana dunia tidak akan mampu mengatasinya nanti," kata aparat berwenang Kurdi dalam pernyataannya sebagaimana dilaporkan Reuters, (10/10/ 2019).
Hal ini membuat Pasukan Demokrasi Suriah atau SDF dikabarkan telah meninggalkan pos penjagaan penjara-penjara yang dihuni sekitar 11 ribu milisi ISIS
Namun ancaman berikutnya adalah ribuan napi yang dipenjarakan di Suriah akan melarikan diri dipicu operasi militer Turki.
"Mereka akan lari ke Eropa," kata Trump.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan sejumlah narapidana ISIS yang lain berbahaya telah dipindahkan di area yang aman.
Siapa etnis Kurdi dan mengapa Turki yang nota bene kawan Amerika Serikat demikian Kurdi menjadi teman seperjuangan AS melawan ISIS di Suriah?
Suku Kurdi adalah kelompok etnis terbesar keempat di Timur Tengah. Dari catatan berbagai sumber jumlah suku Kurdi mencapai 30 juta jiwa. Terlepas dari jumlah mereka, mereka adalah orang-orang tanpa kewarganegaraan dan sering terpinggirkan. Tanah kelahirannya membentang di Turki, Irak, Suriah, Iran, dan Armenia.
Tragedi bangsa Kurdi kemudian dikenal dengan nama “problem Timur”. Ironinya, problem Kurdi sering kali dilupakan, diabaikan. Tidak ada pembelaan terhadap bangsa Kurdi, bahkan dijadikan komoditas politik kekuatan regional maupun internasional untuk tujuan politik tertentu.
Walau kartu Kurdi dipakai, sama sekali tanpa ada niat tulus dari siapa pun untuk mencari solusi yang adil soal eksistensi bangsa Kurdi. Karena itu, tidak heran jika Kurdi pun seperti duri dalam daging bagi setiap pemerintah pusat di negara-negara modern saat ini, seperti Turki, Irak, Iran, dan Suriah
Setelah Perang Dunia I dan jatuhnya Kekaisaran Ottoman, banyak orang Kurdi ingin membangun negara Kurdi merdeka, dan janji dibuat dalam perjanjian awal untuk pembentukan Kurdistan. Tetapi ketika wilayah itu akhirnya dibelah, negara Kurdi tidak pernah terealisasi.
Pada tahun-tahun sejak itu, banyak upaya untuk membangun negara Kurdi, dan sebagian besar telah dibatalkan.
Hubungan Turki dan Kurdi
Hubungan antara bangsa Turki dan Kurdi telah terjalin lama.
Turki melihat meningkatnya kekuatan pasukan Kurdi di sepanjang perbatasan selatannya sebagai ancaman, dan Erdogan telah bertahun-tahun membuat pengumuman rencana intervensi militer di daerah kantong utara Suriah.
Tetapi pada kenyataannya, akar dari perselisihan itu meluas jauh ke belakang, dan mereka secara intrinsik terkait dengan konflik domestik di Turki.
Turki telah berkonflik dengan Partai Pekerja Kurdistan, yang dikenal sebagai PKK, sejak meluncurkan gerakan separatis dengan kekerasan di Turki pada awal 1980-an. Baik Turki dan Amerika Serikat memasukkan PKK sebuah organisasi teroris.
Di seberang perbatasan di Suriah, milisi cabang bernama Unit Perlindungan Rakyat Kurdi, telah aktif sejak 2004. Milisi, yang dikenal sebagai YPG, telah lama berupaya membentuk negara otonom bagi Kurdi.

Milisi di perbatasan keamanan baru di bawah komando Syrian Democratic Forces (SDF) menari selama prosesi kelulusan di Hasaka, timur laut Suriah, 2 januari 2019.[REUTERS]
Milisi di perbatasan keamanan baru di bawah komando Syrian Democratic Forces (SDF) menari selama prosesi kelulusan di Hasaka, timur laut Suriah, 2 januari 2019.[REUTERS]
YPG dan milisi perempuan Kurdi yang terkait telah mendapat tepuk tangan dari beberapa pihak di Barat karena sikap anti-Islamis mereka. Milisi ini telah menarik sejumlah sukarelawan Amerika dan Eropa untuk bertarung di barisannya selama pertempuran melawan ISIS.
Tetapi anggota milisi memiliki ikatan yang dalam dengan PKK, kelompok Kurdi yang dianggap Turki sebagai organisasi teroris, meskipun para pemimpinnya mengecilkan kaitan milisi dengan PKK.
Di awal perang sipil Suriah, milisi berhasil membangun daerah kantong damai, mereka menyebutnya Rojava, di utara Suriah.
Para anggota milisi akhirnya bergabung dengan kelompok-kelompok regional lainnya dan tumbuh menjadi .DF, yang berperan dalam merebut wilayah Suriah yang luas dari ISIS, dan mengusir ISIS dari wilayah terakhirnya di Suriah awal tahun ini.
Seiring SDF merebut kembali kendali atas kota-kota di Suriah timur laut dari ISIS, kekuatan Kurdi tumbuh. Dan Erdogan semakin menyuarakan keprihatinan.
Amerika Serikat Berminat Dalam konflik?
Operasi Turki melawan Kurdi di Suriah telah membuat Washington terjebak di antara dua sekutu.
Pengumuman Presiden Trump minggu ini bahwa ia akan menarik pasukan dari negara itu secara efektif membuka peluang serbuan Turki. Erdogan telah lama menganjurkan penarikan Amerika dari Suriah dan telah mendesak Trump untuk menarik dukungannya dari SDF, dalam panggilan telepon akhir pekan ini.
Amerika Serikat dan Turki, yang merupakan sekutu NATO, telah lama menjadi sekutu dekat.
Namun Kurdi dan Amerika Serikat juga memiliki sejarah kerja sama yang panjang.
Koalisi yang dipimpin Amerika mulai bekerja dengan SDF pada 2015, mengatakan kelompok yang dipimpin Kurdi adalah yang paling mampu mendorong kembali militan ISIS yang telah merebut petak besar wilayah di Irak dan Suriah. Ini memang terbukti benar.
Trump lebih lanjut memperkeruh posisi Amerika Serikat ketika, setelah pertama kali menyuarakan dukungan untuk rencana Erdogan, mengeluarkan pernyataan yang dikecam SDF dan rekan politiknya di Amerika.
"Kami mungkin sedang dalam proses meninggalkan Suriah, tetapi kami tidak meninggalkan Kurdi sama sekali, yang mana orang-orang Kurdi sangat istimewa dan pejuang yang hebat," tulis Trump di Twittter. Dalam pesan berikutnya ia mengatakan bahwa Amerika Serikat membantu Kurdi secara finansial dan memperingatkan Turki terhadap kekuatan yang tidak perlu.
Operasi militer Turki telah menembaki penjara yang dihuni para milisi ISIS dari sekitar 60 negara di Suriah.
Menurut aparat berwenang Kurdi Suriah, pasukan Turki menembaki penjara Chirkin di kota Qamishli kemarin, 9 Oktober 2019 untuk membantu para tahanan ISIS melarikan diri.
TAG#Turki
190232919

KOMENTAR